Lahir di Hari Pahlawan, Bayi Lumba-lumba Ini Diberi Nama 'Hero'

28 November 2018 14:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Kunjungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia di Ancol (Foto: Ancol)
zoom-in-whitePerbesar
com-Kunjungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia di Ancol (Foto: Ancol)
ADVERTISEMENT
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia diwakili oleh Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Ir. Wiratno, M.Sc, meninjau Lembaga Konservasi PT Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) sekaligus melihat bayi lumba-lumba yang baru lahir di Ocean Dream Samudra Ancol, Sabtu (10/11). Kegiatan ini dilakukan di sela-sela agenda Musyawarah Nasional Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia 2018 pada Senin (26/11).
ADVERTISEMENT
Bayi lumba-lumba yang baru lahir tersebut adalah hasil keberhasilan Captive Breeding pada Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops aduncus) LK PT Taman Impian Jaya Ancol. Bayi lumba-lumba ini adalah bayi ke-11 hasil konservasi dari induk yang bernama Fitri dan pejantan bernama Rio. Pasangan lumba-lumba ini dikawinkan pada November 2017.
Tanda kehamilan pada Fitri diketahui dengan mendeteksi kadar progesterone pada Desember 2017. Kadar progesterone di dalam darah Fitri diketahui sebesar 9,94 ng/ml, yang kemudian terus meningkat. Pengambilan darah dilakukan setiap bulan dan didukung dengan melakukan USG untuk melihat perkembangan kondisi janin.
com-Bayi lumba-lumba Ancol (Foto: Ancol)
zoom-in-whitePerbesar
com-Bayi lumba-lumba Ancol (Foto: Ancol)
Kelahiran bayi lumba-lumba itu disambut baik oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Bahkan salah satu perwakilan KLHK, Wiratno, memberikan nama untuk bayi tersebut, yakni Hero. Nama itu dipilih lantaran bayi lumba-lumba tersebut lahir di saat Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November.
com-Bayi lumba-lumba bernama Hero (Foto: Ancol)
zoom-in-whitePerbesar
com-Bayi lumba-lumba bernama Hero (Foto: Ancol)
Selain memberikan nama kepada bayi lumba-lumba, Wiratno beserta rombongan juga meninjau kondisi bayi dugong yang diselamatkan oleh nelayan di daerah Banten pada Oktober lalu. Saat ini, bayi Dugong tersebut masih mendapatkan perawatan intensif oleh tim Konservasi Ancol di fasilitas karantina Sea World Ancol.
ADVERTISEMENT
Nantinya, Dugong yang telah diselamatkan ini rencananya akan dilepas kembali ke habitat asalnya. Dengan catatan, kondisinya telah pulih 100% dan mampu beradaptasi di lingkungannya.
Hal ini merupakan salah satu fungsi dari lembaga konservasi PT TIJA untuk melakukan penyelamatan dan perawatan agar hewan tersebut dapat dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. Keberhasilan penyelamatan bayi dugong ini tidak lepas dari peran masyarakat yang aktif melapor dengan sukarela ke Direktorat KKH dan LK PT. TIJA, Balai Besar KSDA Jawa Barat dan Balai KSDA Jakarta.
Pada kesempatan tersebut Manajemen PT TIJA mengatakan, kunjungan KLHK merupakan bentuk perhatian yang sangat baik terhadap aktivitas konservasi yang dilaksanakan oleh LK PT TIJA. Dalam kunjungannya tersebut Wiratno juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak Ancol yang telah berhasil menyelamatkan bayi dugong dan merawatnya dengan baik. Diharapkan usaha ini dapat menjamin kelestarian biota mamalia laut.
com-Penandatanganan akte bayi lumba-lumba (Foto: Ancol)
zoom-in-whitePerbesar
com-Penandatanganan akte bayi lumba-lumba (Foto: Ancol)
Peninjauan diakhiri di Sea World Ancol dengan seremoni penandatanganan akte bagi bayi lumba-lumba dan kemudian ditutup dengan foto bersama.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Ancol.