Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Lakukan Pemutihan Ijazah, Pramono Kaget: Masih Banyak Ijazah yang Tak Ditebus
26 April 2025 14:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung tengah melakukan pemutihan ijazah di sekolah-sekolah Jakarta yang tak kunjung diambil atau ditebus oleh siswa yang sudah lulus. Ia mengaku kaget karena pada gelombang pertama, ternyata cukup banyak ijazah yang belum diambil.
ADVERTISEMENT
“Saya sendiri juga kaget, ternyata jumlahnya banyak banget, memang banyak yang belum terlaporkan,” kata Pramono kepada Wartawan di Silang Selatan Monas, Jakarta, Sabtu (26/4).
Pramono akan meninjau langsung pemutihan ijazah gelombang kedua bersama wakilnya, Rano Karno atau Si Doel. Ia berharap masyarakat lebih mengetahui program pemutihan sedang dijalankan Pemprov DKI Jakarta.
Pria yang akrab disapa Mas Pram itu juga menyebut kalau ijazah yang belum diambil itu tidak hanya terjadi di sekolah-sekolah saja, di tingkat perguruan tinggi juga banyak kasus.
“Jadi kemarin ketika saya menerima Wakil Direktur UIN Syarif Hidayatullah, ternyata di Syarif Hidayatullah juga yang tidak diambil ijazahnya juga banyak,” paparnya.
Pram mengatakan, program ini dilakukan agar masyarakat yang telah merampungkan pendidikan tapi terkendala biaya, bisa menebus ijazahnya.
ADVERTISEMENT
“Orang sekolah itu kan untuk mendapatkan ijazah. Ketika dia tidak mampu menebus karena memang tidak mampu, pasti ini dari keluarga yang tidak mampu, dan untuk itu ya pemerintah yang hadir di sana,” ujarnya.
Meski membebaskan biaya penebusan ijazah, Pram tetap tegas dengan pajak-pajak lain. Misalnya, pajak kendaraan.
“Dan saya untuk yang seperti-seperti ini memberikan prioritas yang utama. Tapi kalau orang yang enggak mau bayar pajak kendaraan, saya kejar. Saya kejar,” pungkasnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Baznas Bazis DKI Jakarta menyerahkan bantuan pendidikan untuk penebusan ijazah tertahan tahap I untuk 117 orang (lulusan) dengan nilai total Rp596.422.200.
"Ijazah adalah hak setiap lulusan dan merupakan pintu pertama menuju kesempatan kerja maupun pendidikan lanjutan," kata Staf Khusus Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta, Cyril Raoul Hakim (Chico) dalam keterangan resminya dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
Adapun program bantuan penebusan ijazah menyasar para lulusan dari keluarga tidak mampu yang ijazahnya masih tertahan di sekolah karena belum mampu melunasi kewajiban administrasi.
Dengan bantuan ini, lulusan sekolah dapat segera mengakses dunia kerja maupun pendidikan yang lebih tinggi.
Chico menambahkan program ini akan dilanjutkan dengan tahap II dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 250 lulusan.
“Rencananya, bantuan tahap kedua akan menyasar sekitar 250 lulusan lainnya dan akan diserahkan paling lambat pada minggu kedua bulan Mei 2025,” ujarnya.