Lalin Mudik Nataru Diprediksi Naik 60%, Keselamatan Tol Jadi Prioritas

10 Desember 2019 11:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPJT Danang Parikesit dan CEO Toll Road Bussiness Group Krist Ade Sudiyono dalam acara Liburan Natal dan Tahun Baru bersama Astra Infra di Kuningan City. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPJT Danang Parikesit dan CEO Toll Road Bussiness Group Krist Ade Sudiyono dalam acara Liburan Natal dan Tahun Baru bersama Astra Infra di Kuningan City. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan dimulai. Sejumlah pengelola jalan tol mulai bersiap melayani pemudik.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit memprediksi kepadatan arus lalu lintas di tol akan meningkat 40-60 persen dari kondisi normal. Meski begitu, kepadatan tak akan sama dengan saat mudik Lebaran.
"Kaitan dengan kesiapan Nataru tidak seperti Lebaran yang jumlah volume traffic-nya barangkali ada jam-jam puncaknya yaitu mencapai 2 kali. Untuk Nataru ini kenaikannya rata-rata antara 40-60 persen," kata Danang dalam acara diskusi Liburan Natal dan Tahun Baru bersama Astra Infra di Kuningan City, Jakarta Selatan, Senin (9/12).
Danang menyatakan penanganan arus lalu lintas pada Nataru tahun ini akan menjadi evaluasi untuk arus mudik Lebaran 2020. Hal itu juga terkait penegakan hukum di jalan tol sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan.
ADVERTISEMENT
"Pertama tentu kita mengharapkan penegakan hukum di jalan tol itu kita lakukan secara konsisten. Kita sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Korlantas," kata Danang.
Kepala BPJT Danang Parikesit dan CEO Toll Road Bussiness Group Krist Ade Sudiyono dalam acara Liburan Natal dan Tahun Baru bersama Astra Infra di Kuningan City. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Sementara itu CEO Toll Road Business Group Krist Ade Sudiyono mengatakan, peningkatan di enam ruas tol yang dimiliki Astra Infra diperkirakan mengalami peningkatan 7-10 persen. Puncak arus libur Nataru diperkirakan terjadi pada H-5 atau 20 Desember 2019, sedangkan arus balik libur tahun baru terjadi pada H+7 atau 31 Desember 2019-1 Januari 2020.
"Peningkatan lalu lintas terjadi terutama di ruas-ruas yang mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur yang akan melintas di ruas-ruas Cipali, Semarang-Solo, serta pergerakan dari Surabaya ke Mojokerto dan Jombang atau daerah-daerah lain di Jawa Tengah," kata Krist.
ADVERTISEMENT
Astra Infra memiliki enam ruas tol, yaitu Tol Tangerang-Merak, Tol Kunciran-Serpong, Tol Cikopo-Palimanan, Tol Semarang-Solo, Tol Jombang-Mojokerto, dan Tol Surabaya-Mojokerto.
Arus Balik Mudik di Tol Cipali Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Dalam menyambut Nataru 2019, Astra Infra juga meluncurkan kampanye #LiburanSantui (selamat, aman, nyaman, tertib, update, dan informatif). Faktor keselamatan menjadi yang utama. Sejumlah fasilitas akan dilengkapi di semua ruas tol Astra Infra.
"Di aspek keselamatan, berbagai fasilitas pendukung jalan tol seperti guardrail, wire rope, rumble dot, rumble strip, antiglare, flip flop lamp, rambu dan marka jalan terpasang dengan baik," tutur Krist.
Hal yang sama di aspek keamanan berkendara. "Kesiapan petugas layanan patroli, petugas medis, rescue didukung monitoring berbasis kamera surveillance dan CCTV di berbagai sudut jalan tol," tambah Krist.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan kenyamanan berkendara, kesiapan kondisi jalan utama yang semakin lebar dan bebas hambatan, tersedianya tempat istirahat dengan fasilitas yang memadai seperti toilet ramah difabel, masjid, pompa bensin, pengisian ulang saldo uang elektronik, atau berbagai tawaran kuliner yang bersih dan sehat.
"Koordinasi dengan kepolisian dan instansi terkait lainnya juga telah dilakukan untuk memastikan ketertiban dan kelancaran berlalu-lintas. Berbagai rekayasa lalu lintas telah disiapkan mengantisipasi kondisi-kondisi khusus di lapangan," kata dia.
"Optimalisasi gardu transaksi melalui penambahan gardu entrance-reversible, mobile reader, untuk meningkatkan kelancaran layanan transaksi di setiap gerbang," imbuh Krist.
Arus Balik Mudik di Tol Cipali Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Krist juga mengatakan pengguna jalan tol bisa mendapatkan informasi terkini dari ruas jalan yang akan dilalui. Informasi itu akan disampaikan melalui media sosial maupun peralatan Variable Massage Sign yang terpasang di lokasi jalan tol.
ADVERTISEMENT
“Petugas sentra komunikasi kami akan siaga dan informatif melayani pengguna jalan tol selama 24 jam. Bahkan bagi pengendara yang berlibur bersama keluarga dan ingin menikmati berbagai keindahan obyek wisata dan keanekaragaman kuliner, Astra Infra juga memberikan referensi inspirasi wisata dan kuliner di seputar tol Astra Infra, yang langsung dapat diunduh di media sosial youtube Astra Infra," lanjut Krist.

Tol Cipali Jadi Perhatian

Presiden Direktur Astra Infra Toll Road Cikopo-Palimanan Firdaus Aziz (tiga kanan) di Kuningan City, Jakarta Selatan, Senin (9/12). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Tol Cipali diprediksi masih menjadi jalur favorit pemudik pada masa Nataru. Untuk meningkatkan keselamatan selama mudik, Astra Infra sebagai pengelola Tol Cipali, terus menambah fasilitas keamanan.
"Tadi yang sudah disampaikan usaha dari kita untuk memperbaiki penurunan angka kecelakaan adalah dengan memasang antara lain wire rope, walaupun itu tidak diminta oleh pemerintah tapi kita dengan inisiatif sendiri sudah memasang sepanjang 36 kilometer untuk wire rope. Kemudian di median kita perdalam ini terbukti efektif," kata Presiden Direktur Astra Infra Toll Road Cikopo-Palimanan Firdaus Aziz.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Firdaus juga mengatakan telah memasang rumble dot di ruas tol Cipali. Garis kejut yang dipasang di sisi terluar marka jalan itu sudah diterapkan sepanjang 54 kilometer.
"Jadi kita berharap angka-angka (pemasangan) ini akan terus bertambah supaya angka kecelakaan terus menurun," kata Firdaus.
Group CEO Astra Infra Djap Tet Fa di Kuningan City, Jakarta Selatan, Senin (9/12). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Firdaus juga mengatakan akan memasang strobo di beberapa titik ruas Tol Cipali. Pemasangan itu untuk menyiasati pengemudi yang kerap melaju di atas batas kecepatan. Sebab, kelebihan batas kecepatan bisa membuat kecelakaan yang fatal hingga menimbulkan korban jiwa.
"Strobo ini sangat penting seakan kalau malam hari terlihat seperti polisi. Kenapa? Karena tol kita itu kan sangat lurus, jadi kemudian juga kalau hari biasa relatif lebih sepi jadi mereka memacu kecepatan itu sangat maksimal," tutur Firdaus.
ADVERTISEMENT
"Padahal desain jalan tol kita itu maksimum 100 km/jam, tapi waktu praktiknya waktu kita melakukan kajian melalui petugas kepolisian speed itu rata-rata di atas 140 km/jam," kata Firdaus.
Untuk menghilangkan kebiasaan mengebut para pengendara di Tol Cipali, Firdaus mengatakan akan meningkatkan penghijauan di tol tersebut. Hal itu dilakukan berdasarkan saran dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Karena tol kita masih relatif baru, di tengah masih relatif kurang hijau. Ini kalau hijau ada bunga dan sebagainya akan membantu para pengemudi untuk mengurangi kecepatan kendaraannya," kata Firdaus.