Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Langit Jakarta kali ini terasa lebih segar. Berkurangnya volume kendaraan yang berlalu lalang di hari terakhir cuti bersama lebaran 1446 Hijriah nampaknya memberikan dampak perbaikan kualitas udara Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (7/4), cuaca pagi ini cerah dan cenderung berawan. Pemandangan gedung-gedung pencakar langit tampak megah terlihat meskipun dengan jarak pandangan ratusan meter.
kumparan pun lalu mengecek stasiun pemantau kualitas udara tepi jalan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, untuk mengetahui kualitas udara Jakarta.
Namun sayang, tampaknya mesin ini tidak berfungsi.
Berdasarkan situs pemantauan kualitas udara IQAir. Per pukul 10.00 WIB, kualitas udara di Ibu Kota Jakarta pada tercatat berada dalam kategori sedang dengan indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) sebesar 69.
Meski tidak tergolong berbahaya, kandungan partikel halus (PM2.5) tercatat sebesar 19 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
Partikel halus ini memang tak tampak kasat mata, partikel ini berukuran sekitar 30 kali lebih kecil dari sehelai rambut manusia. Dalam jangka panjang, menghirup udara dengan konsentrasi PM2.5 seperti ini bisa diibaratkan seperti menjadi perokok pasif secara perlahan.
ADVERTISEMENT
Dengan kondisi saat ini, kandungan PM2.5 di langit Jakarta berada 3,8 kali lebih tinggi dari nilai ambang batas tahunan yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5 µg/m³.
PM2.5, yang menjadi polutan utama pagi ini, merupakan partikel mikroskopis yang dapat menembus saluran pernapasan dan berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, serta penderita penyakit pernapasan.
Selain PM2.5, konsentrasi polutan udara lainnya yang terpantau antara lain, PM10 sebanyak 83,6 µg/m³, Ozon (O₃) sebanyak 85,6 µg/m³, Nitrogen Dioksida (NO₂) sebanyak 50,2 µg/m³, Sulfur Dioksida (SO₂) sebanyak 87,9 µg/m³, Karbon Monoksida (CO) sebanyak 1321 µg/m³.
Meskipun sebagian besar parameter masih berada dalam tingkat aman, prakiraan kualitas udara menunjukkan potensi kenaikan tingkat polusi sepanjang siang hari. IQAir memprediksi AQI akan meningkat hingga 84 pada pukul 14.00 WIB, yang tetap berada di zona kuning namun mendekati kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
ADVERTISEMENT
Masyarakat pun masih diimbau untuk tetap waspada, membatasi aktivitas di luar ruangan, serta menggunakan masker pelindung jika terpaksa berada di area terbuka dalam waktu lama.