Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Langkah Prabowo Beri Mandat Dinilai untuk Jinakkan Koalisi di Pilpres
28 Juli 2018 8:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Ketua Umum Prabowo Subianto nampaknya sudah mulai legowo bila tidak maju di Pilpres 2019. Buktinya, mantan Danjen Kopassus ini sudah mengatakan siap melakukan apa pun untuk kepentingan umat dan Bangsa Indonesia termasuk menyerahkan mandat dengan mendukung capres lain di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, langkah tersebut untuk mendinginkan suasana. Selain itu, Prabowo dinilai sedang menurunkan ego dari masing-masing partai koalisi yang ingin berebut cawapres.
"Ini (penyerahan mandat) adalah efek dari tidak bertemunya empat partai di luar pemerintah yang sampai sekarang belum mau berkoalisi gitu. Karena masing-masing partai masih ngotot dengan posisi masing-masing," kata Adi Prayitno kepada kumparan, Sabtu (28/7).
"Nah PKS misalnya mengintimidasi kalau cawapresnya bukan dari PKS kemungkinan dia akan mundur, begitupun dengan PAN. Saya kira ini sikap maju untuk menjinakan egoisme masing-masing partai koalisi non pemerintah yang sampai sekarang belum ketemu," lanjut dia.
Adi menegaskan sebelum mengatakan akan mendukung capres lain di Pilpres 2019, Prabowo sebenarnya sudah mempelajari terlebih dahulu dinamika yang ada. Karena bila Prabowo tetap ngotot untuk jadi capres maka koalisi non pemerintah ini tidak akan terbentuk.
ADVERTISEMENT
"Sebab itu di momentum semalam, di Ijtima Ulama, sepertinya Pak Prabowo ini sudah mulai mau mendinginkan suasana dengan mundur selangkah gitu ya. Dengan harapan bahwa partai-partai yang lain juga mau berkompromi sehingga muncul satu koalisi," ucap Adi Prayitno.
Apalagi waktu pertemuan Gerindra dengan Demokrat, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan Agus Harimurti Yudhoyono bukan harga mati untuk jadi cawapres.
"Itu sudah memberikan suatu pelajaran penting bahwa AHY bukan cawapres harga mati," tuturnya.