Langkah Ridwan Kamil Atasi Marak Pungli di Jakarta

10 Oktober 2024 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil di depan Posko Pemeriksaan Kesehatan Kesira, Jakarta Barat, Kamis (10/10/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil di depan Posko Pemeriksaan Kesehatan Kesira, Jakarta Barat, Kamis (10/10/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, berjanji akan menyelesaikan kasus pungutan liar (pungli) yang marak terjadi di Jakarta apabila terpilih sebagai gubernur.
ADVERTISEMENT
Rencananya, Ridwan Kamil akan menghadirkan kembali tim siber pungli yang berkolaborasi dengan aparat keamanan dan penegak hukum.
“Tim siber pungli ini dihadirkan, dihidupkan, kalau sudah ada kita maksimalkan. Kolaborasi antara kepolisian, kejaksaan dan juga pemerintahan provinsi,” kata RK usai menghadiri pemeriksaan kesehatan gratis Kesira di Jakarta Barat, Kamis (10/10).
Ilustrasi pungutan liar. Foto: Shutterstock
Ridwan Kamil membeberkan selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, dirinya pernah menyelesaikan sekitar 40 ribu kasus pungli. Dia harap nantinya, masyarakat dapat membantunya melalui laporan digital.
“Iya, dulu saya membereskan selama 5 tahun 40 ribuan kasus pungli. Dengan apa? Ada tim siber pungli. Nah, sehingga premanisme dan pungli-pungli kita bereskan. Tentu dengan laporan warga yang responsif melalui digital sebagai sumber awal, akan kita responskan,” ujar Emil.
Sejumlah kendaraan bermotor terjebak kemacetan di Jalan Letjen Suprapto, Tanah Tinggi, Jakarta, Rabu (8/5/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

RK Janji Atasi Macet Jakarta

ADVERTISEMENT
Selain pungli, Ridwan Kamil akan mengatasi kemacetan di Jakarta dengan membatasi pergerakan warga melalui pemerataan fasilitas bisnis dan belanja. Termasuk penerapan work from home (WFH) bagi perkantoran.
“Orang (Jakarta) selatan tinggalnya di selatan, tidak usah ke pusat, kerja di selatan, ngemal di selatan. Kemudian kita bergiliran yang namanya WFH, Senin industri media, Selasa industri hukum,” tuturnya.
“Sehingga mengurangi pergerakan. Digabung memfasilitasi pergerakan insyaallah mengurangi kemacetan,” ucap Emil.