Laporan Final Sidang Pemakzulan, Pelanggaran Berat Trump Dibeberkan

4 Desember 2019 11:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: AFPBRENDAN SMIALOWSKI
Laporan final terkait pelanggaran Presiden Amerika Serikat Donald Trump selama bertugas telah rampung. Bukti bahwa Trump melakukan pelanggaran begitu kuat terlihat.
ADVERTISEMENT
Laporan setebal 300 halaman itu akan dipakai sebagai dasar menentukan pasal-pasal untuk memakzulkan Trump lewat sidang di DPR AS. Dalam laporan tersebut, Trump dituduh telah membahayakan keamanan negara.
Trump diduga mencoba menghalangi penyelidikan soal dugaan dirinya menekan Ukraina untuk memeriksa kasus dugaan korupsi yang dilakukan pesaingnya dari Partai Demokrat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: REUTERS/Joshua Roberts
"Penyelidikan terkait proses pemakzulan telah menemukan bahwa Presiden Trump, secara pribadi maupun dilakukan agen-agennya di dalam dan luar pemerintahan AS sudah meminta Ukraina campur tangan agar ia bisa terpilih kembali," sebut laporan tersebut seperti dikutip oleh AFP.
"Presiden menempatkan kepentingan pribadi dan politiknya di atas kepentingan nasional AS, ia telah berupaya merusak integritas proses pemilihan Presiden AS, dan membahayakan keamanan nasional AS," sambung laporan itu.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Foto: Reuters/Jonathan Ernst
ADVERTISEMENT
Bukti pertama yang ada dalam laporan tersebut berisi dugaan Trump mencoba memberikan bantuan militer kepada Ukraina. Tawaran itu disampaikan ketika Trump bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Namun, bantuan militer itu tidak gratis. Trump meminta Zelensky menekan aparat berwenang menyelidiki tuduhan intervensi wakil presiden AS ketika itu, Joe Biden, pada kasus pengemplangan pajak perusahaan minyak Burisma.
Trump menuding Biden melakukan itu untuk menyelamatkan putranya, Hunter, anggota dewan komisaris Burisma. Biden saat ini adalah bakal calon Partai Demokrat yang berpeluang menantang Trump pada Pemilu 2020 mendatang.
Ilustrasi parlemen Amerika Serikat. Foto: Shutterstock
Bukti kedua, Trump diduga secara aktif berupaya menghalangi penyelidikan kongres, menolak memberikan dokumen pada penyelidik, mencegah kemunculan saksi memberatkan, dan mengancam saksi.
Terkait laporan final tersebut, Trump belum berkomentar. Namun, juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham, menolak laporan dan penyelidikan yang dipimpin Ketua Komite Intelijen Parlemen AS, Adam Schiff.
ADVERTISEMENT
"Pada akhirnya proses palsu yang dilakukan Schiff dan Partai Demokrat telah gagal menunjukkan kesalahan yang dibuat oleh Presiden Trump," ucap Grisham.
"Laporan itu nampak seperti ocehan blogger dari ruang bawah tanah yang mencoba membuktikan suatu hal, namun tidak ada bukti," sambung dia.