Laporan Mueller: Trump 10 Kali Coba Hambat Penyelidikan soal Rusia

19 April 2019 7:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria membawa spanduk bertuliskan 'Rilis Laporannya' saat melakukan aksi unjuk rasa. Foto: Reuters/Eduardo Munoz
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria membawa spanduk bertuliskan 'Rilis Laporannya' saat melakukan aksi unjuk rasa. Foto: Reuters/Eduardo Munoz
ADVERTISEMENT
Penyidik khusus Robert Mueller mengeluarkan hasil laporan penyelidikan intervensi Rusia pada pemilu Amerika Serikat 2016. Terungkap dalam laporan, Presiden Donald Trump berupaya keras menghentikan penyelidikan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan setebal 448 halaman yang dirilis Kamis (18/4) dan diberitakan Reuters, Mueller mengatakan Rusia telah terbukti mengintervensi pemilu dengan kampanye digital yang mendiskreditkan Hillary Clinton, rival Trump. Salah satunya dengan membuat akun-akun palsu di media sosial hingga meretas dan membocorkan email pribadi Hillary Clinton dan tim suksesnya.
Namun Mueller, mantan direktur FBI, mengatakan bahwa penyelidikan selama 22 bulan itu tidak menemukan bukti kongkalikong Trump dengan Rusia pada pemilu tersebut. Tapi, laporan itu juga menegaskan adanya upaya Trump untuk menghentikan penyelidikan terhadap dirinya.
Massa aksi unjuk rasa membawa bermacam poster untuk mendesak rilis teks laporan milik Penasihat Khusus Robert Mueller di Times Square, New York. Foto: Reuters/Eduardo Munoz
"Upaya Presiden mempengaruhi penyelidikan kebanyakan tidak berhasil, sebagian besar karena orang-orang di sekitar Presiden menolak melakukan perintah atau mematuhi permintaannya," bunyi laporan yang sebagian kalimatnya dihitamkan demi alasan keamanan.
ADVERTISEMENT
Upaya menghalangi penyelidikan dilakukan karena Trump takut posisinya sebagai presiden akan terancam. Pasalnya, jika terbukti kolusi dengan Rusia, Trump bisa dimakzulkan.
Dalam laporan disebutkan, Trump terlihat takut ketika mantan Jaksa Agung AS Jeff Sessions memberitahukannya soal penyelidikan Mueller pada Mei 2017.
Trump merosot di kursinya dan mengatakan: "Ya Tuhan, ini buruk. Ini adalah akhir dari kepresidenan saya. I'm f*cked". Kata 'I'm f*cked' bisa diterjemahkan secara bebas dengan "mati saya!"
Upaya Merintangi Penyelidikan
Presiden AS Donald Trump Foto: AFP/Nicholas Kamm
Dalam laporan Mueller disebut Trump setidaknya 10 kali mencoba menghalangi penyelidikan. Di antara upaya Trump adalah percobaan untuk memecat Mueller sebagai penyelidik dengan bantuan Kejaksaan Agung.
Pada Juni 2017, sebut laporan Mueller, Trump memerintahkan penasihat Gedung Putih Don McGahn untuk memberitahu pejabat nomor dua di Kementerian Kehakiman, Rod Rosenstein, bahwa Mueller punya konflik kepentingan dan harus dipecat.
ADVERTISEMENT
Namun McGahn menolak melakukannya, mengabaikan perintah Trump. "Kau harus melakukannya, kau harus menghubungi Rod," kata McGahn menirukan Trump, seperti termaktub dalam laporan.
Upaya Trump lainnya adalah memecat Direktur FBI James Comey pada Mei 2017 karena menolak "menyatakan bahwa Presiden tidak secara pribadi tengah diselidiki". Ketika itu, FBI yang memimpin penyelidikan ini.
Banyak upaya Trump lainnya untuk menghentikan penyelidikan Mueller. Salah satunya adalah meminta tidak mengungkapkan ke publik email rencana pertemuan antara putra Donald Trump dengan orang-orang Rusia sebelum pemilu.
Dalam pertemuan Juni 2016 itu, Donald Trump Jr ditawari oleh pengacara Rusia berbagai informasi yang bisa menjatuhkan popularitas Hillary Clinton, "sebagai dukungan pemerintah Rusia terhadap Trump".
Hillary Clinton Foto: Reuters/Joshua Roberts
Laporan Mueller tidak menyebutkan apakah upaya Trump menghalangi penyelidikan adalah tindak kriminal atau bukan. Dia menyerahkan hal itu kepada Kongres.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi Pengadilan Senat dari Partai Demokrat Jerrold Nadler mengatakan dia akan memanggil Mueller untuk bersaksi di Kongres pada 23 Mei mendatang. Selain itu, dia meminta Mueller untuk mengungkapkan kalimat-kalimat yang dihitamkan dalam laporannya.
Menurut Komisi Intelijen Senat Adam Schiff, tindakan presiden merintangi penyelidikan Mueller bisa masuk ke kategori kriminal yang berpotensi membuka pintu pemakzulan.
"Tidak disangkal lagi ini ketidakjujuran, tidak etis, tidak bermoral, tidak patriot, dan harus dikecam seluruh rakyat Amerika," kata Schiff.