Latihan Garuda Shield Tak Berarti Indonesia Sudah Condong ke AS

6 Agustus 2021 10:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel TNI AD mengikuti pembukaan Latihan Bersama Garuda Shield ke 15/2021 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD di Baturaja, OKU, Sumatera Selatan, Rabu (4/8).  Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Personel TNI AD mengikuti pembukaan Latihan Bersama Garuda Shield ke 15/2021 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD di Baturaja, OKU, Sumatera Selatan, Rabu (4/8). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pasukan TNI AD dan US Army menggelar latihan bersama dari 1 sampai 14 Agustus 2021. Latihan perang itu bertajuk Garuda Shield 15.
ADVERTISEMENT
Garuda Shield 15 menjadi latihan bersama paling besar. Sebab, baik TNI AD dan US Army mengirimkan lebih dari 2.000 personel.
Menurut Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana, latihan gabungan Garuda Shield sama sekali tidak mencederai politik luar negeri RI, yaitu bebas aktif.
KSAD Jenderal Andika Perkasa didampingi Jenderal Charles A Flynn menghadiri pembukaan Latihan Bersama Garuda Shield ke 15/2021 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD di Baturaja, OKU, Sumatera Selatan, Rabu (4/8). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Dia menekankan, latihan tersebut sama sekali tak berarti Indonesia lebih mendekat ke AS, dibanding negara lain seperti China. Negeri Paman dan China kini terlibat persaingan dan perseteruan dominasi khususnya di Laut China Selatan.
Menurut Hikmahanto, karena perseteruan tersebut Indonesia pastinya diperebutkan oleh dua negara adidaya dunia itu. Tawaran seperti vaksin hingga latihan perang bersama menjadi bukti.
Hikmahanto menjelaskan, sikap Indonesia menerima tawaran yang datang dari AS dan China sudah benar. Sebab, tidak merugikan kepentingan nasional.
Pasukan TNI AD dan AS merencanakan latihan terbang gabungan dalam Garuda Shield 15/2021. Foto: Dok. 25th Infantry Division
Bahkan, kata Hikmahanto, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa sudah menegaskan tujuan utama dari latihan bersama ini adalah agar prajurit AD dapat mengembangkan jejaring mereka dengan para prajurit AS, menimba pengalaman dan pengetahuan teknik berperang.
ADVERTISEMENT
"Politik luar negeri bebas aktif harus dimaknai sebagai Indonesia berteman dengan semua negara dan menerima berbagai tawaran dari negara mana pun sepanjang tidak menciderai kepentingan Indonesia. Politik luar negeri Indonesia harus mengabdi pada kepentingan nasional," tutur dia.
"Garuda Shield yang merupakan latihan bersama Angkatan Darat Indonesia dan AS tidak dapat dimaknai sebagai Indonesia condong ke AS. Bahkan merupakan persepsi yang salah bila Garuda Shield dianggap menciderai politik luar negeri bebas aktif," tegas Hikmahanto.