Latvia Lockdown 4 Minggu Akibat Penularan COVID-19 Melonjak

19 Oktober 2021 3:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Didzis Gavars, kepala ilmuwan di E. Gulbja Laboratory bersama robot tes COVID-19 otomatis di Latvia. Foto: GINTS IVUSKANS/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Didzis Gavars, kepala ilmuwan di E. Gulbja Laboratory bersama robot tes COVID-19 otomatis di Latvia. Foto: GINTS IVUSKANS/AFP
ADVERTISEMENT
Latvia memutuskan menerapkan lockdown selama 4 minggu terhitung 21 Oktober hingga 15 November. Keputusan ini diambil akibat penularan COVID-19 melonjak.
ADVERTISEMENT
"Sistem kesehatan kita dalam bahaya. Satu-satunya jalan keluar dari krisis ini adalah dengan mendapatkan vaksinasi," kata Perdana Menteri Latvia, Krisjanis Karins, dikutip dari Reuters, Selasa (19/10).
Penularan COVID-19 terus memburuk jelang memasuki musim dingin di Latvia. Kasus baru meningkat 49 persen dalam seminggu. Terbaru pada Senin (18/10), kasus harian bertambah 1.255.
Pemicu COVID-19 di Latvia tidak terkendali akibat rendahnya tingkat vaksinasi. Akibatnya, banyak warga terpapar dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
Berdasarkan data pemerintah, total hanya 54 persen orang dewasa Latvia sudah menerima vaksinasi dosis penuh. Jumlah itu jauh di bawah rata-rata Uni Eropa sebesar 74 persen.
"Saya harus meminta maaf kepada yang sudah divaksinasi," kata Karins.
Orang-orang berjalan di depan mesin pemindai COVID-19 di Riga, Latvia. Foto: GINTS IVUSKANS/AFP
Selama lockdown, seluruh toko, restoran, sekolah, dan tempat hiburan akan ditutup. Hanya sektor penting yang diizinkan tetap beroperasi seperti konstruksi dan pekerjaan penting lain. Selain itu, ada jam malam mulai pukul 8 malam sampai jam 5 pagi.
ADVERTISEMENT
Akibat lonjakan COVID-19 ini, satu dari dua rumah sakit terbesar di Latvia mulai memasang tempat tidur darurat untuk pasien COVID-19.
"Tapi tidak ada pembatasan perjalanan karena tingkat infeksi di tempat lain jauh lebih rendah dan kami tidak melihat risiko langsung," kata Karins.
Latvia kini menjadi negara kedua di UE dengan kasus COVID-19 terbanyak setelah Lithuania.
Bahkan Presiden Latvia, Egils Levits, terpapar COVID-19 pada pekan lalu.