Lawan Pengaruh China, AS Buka Kembali Kedutaan di Kepulauan Solomon

2 Februari 2023 12:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat konferensi pers di Nadi, Fiji, Sabtu (12/2/2022). Foto: Kevin Lamarque/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat konferensi pers di Nadi, Fiji, Sabtu (12/2/2022). Foto: Kevin Lamarque/REUTERS
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat (AS) telah membuka kedutaan besarnya di Kepulauan Solomon, pada Kamis (1/2).
ADVERTISEMENT
Inisiatif yang telah direncanakan sejak Februari tahun lalu ini diambil untuk menghalau semakin meluasnya pengaruh China di kawasan Asia-Pasifik.
Dikutip dari situs web resmi Kementerian Luar Negeri AS, kedutaan besar baru itu terletak di ibu kota Kepulauan Solomon, Honiara.
Ukuran gedungnya tidak terlalu besar dan terdiri dari staf dalam jumlah kecil yaitu seorang duta besar, beberapa staf Kementerian Luar Negeri, dan beberapa karyawan lokal.
“Kementerian Luar Negeri menginformasikan kepada pemerintah Kepulauan Solomon bahwa pembukaan kedutaan telah resmi pada tanggal 27 Januari 2023, dan kami berterima kasih kepada mereka atas dukungannya untuk memajukan hubungan bilateral kami dengan cara ini,” bunyi keterangan tersebut.
“Russell Comeau akan terus menjabat sebagai Kuasa Usaha Ad Interim (Chargé d’Affaires ad interim) AS di Kedutaan Besar AS yang baru di Honiara. Comeau telah tiba di Kepulauan Solomon pada Oktober 2021,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kedutaan Besar AS di Kepulauan Solomon sempat beroperasi, namun ditutup pada 1993 sebagai langkah pengurangan utusan diplomatik secara global ketika Perang Dingin berakhir.
Dalam pernyataannya, Menteri Luar Negeri AS juga menjelaskan bahwa tujuan dibuka kembalinya kedutaan diplomatik di Kepulauan Solomon guna mendekatkan diri dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik lainnya.
Bendera Taiwan dan Bendera Solomon Islands. Foto: Shutterstock
“Pembukaan kedutaan besar ini dibangun di atas upaya kami tidak hanya untuk menempatkan lebih banyak personel diplomatik di seluruh wilayah, tetapi juga untuk terlibat lebih jauh dengan tetangga-tetangga Pasifik kami, menghubungkan program dan sumber daya Amerika Serikat dengan kebutuhan di lapangan, dan membangun hubungan antar-masyarakat,” ujar Blinken.
Sebelumnya, pada Desember 2021 Kementerian Luar Negeri AS telah memberi tahu anggota parlemen di Kongres bahwa pengaruh China semakin besar dan meluas di Kepulauan Solomon, sehingga pada Februari 2022 dicetuskan sebuah rencana untuk menjadikan pembukaan Kedutaan AS di pulau itu sebagai prioritas.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat ikatan ini melemah ketika Republik Rakyat Tiongkok secara agresif berusaha untuk melibatkan elite politik dan bisnis Kepulauan Solomon, memanfaatkan pola yang sudah dikenal dengan janji-janji yang boros, pinjaman infrastruktur yang mahal, dan tingkat utang yang berpotensi berbahaya,” bunyi pernyataan Kemlu AS kepada anggota Kongres, seperti dikutip dari Associated Press.
Beberapa tahun sebelum itu, pada 2019 pemerintah Kepulauan Solomon tampak mulai mengalihkan kesetiaannya dari Taiwan dan mendekatkan diri ke Beijing.
Dua tahun berselang, pemerintah Honiara pun menandatangani pakta keamanan dengan China dan mengisyaratkan bahwa pihaknya lebih memilih untuk bermitra dengan Beijing daripada Washington.
Padahal, hubungan diplomatik antara Kepulauan Solomon dan AS sudah terjalin dengan dekat sejak Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut kemudian menimbulkan kekhawatiran di pihak AS — mereka khawatir akan adanya penumpukan personel militer China di Kepulauan Solomon dan sebagai respons, AS pun mengerahkan beberapa delegasi tingkat tingginya ke pulau itu.