Layanan IGD RS di Denpasar Penuh, Korban Kecelakaan Terpaksa Dirawat di Rumah

22 Juli 2021 17:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kecelakaan Motor Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kecelakaan Motor Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Nahas menimpa pasangan suami istri (pasutri) di Bali. Mereka terpaksa merawat diri di rumah setelah mengalami kecelakaan lalu lintas (lakalantas) akibat layanan IGD di sejumlah rumah sakit di Denpasar penuh.
ADVERTISEMENT
Perawat Public Service Center (PSC) BPBD Kota Denpasar Koko Aryadi mengatakan, pasutri tersebut mengalami lakalantas tunggal pada Rabu (21/7) sekitar pukul 21.30 WITA di Jalan Raya Sesetan, Kota Denpasar, kemarin.
Ia lalu memeriksa kondisi pasutri tersebut. Sang suami dinyatakan sehat dan tidak ada luka, sementara itu istri mengalami luka nyeri pada paha bagian kiri.
Suami meminta BPBD untuk menolong istri membawa ke RS Surya Husada. Kondisi UGD RS Surya Husada penuh sehingga mereka terpaksa mencari rumah sakit lain.
"Di TKP kondisi secara umum baik tapi kaki korban nyeri dan tidak bisa digerakin terus saya periksa dan mencurigai mengalami patah tulang dan kita rujuk ke RS Surya Husada atas permintaan keluarga, sampai di sana ternyata bed full," kata dia saat dihubungi, Kamis (22/7).
ADVERTISEMENT
Pasien berusia 32 tahun tersebut lalu dirujuk ke RS Prima Medika, tak jauh dari RS Surya Husada. Mereka kembali tak bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena UGD ada pasien pengidap penyakit COVID-19 .
"Sampai di Prima Medika kata dokter di sana ada red lock karena ada pasien confirm di UGD. Saya tanya sama keluarganya mau enggak dicampur dengan pasien confirm COVID-19 tapi keluarga nolak," kata dia.
Akhirnya Koko membawa kembali pasien tersebut ke RSUP Sanglah. Tiba di rumah sakit tersebut mereka mendapati antrean mobil untuk masuk ke ruang UGD dan tempat tidur pasien dikabarkan penuh. Sang suami akhirnya menyerah dan meminta ia merawat istrinya di rumah.
"Kami bawa ke Sanglah keluarganya mau, sampai di sana di depan UGD, mobil sudah ada antre, kurang lebih ada 4 mobil. Karena situasi kayak gitu keluarga minta pulang," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sang suami menyatakan, ia akan membawa istri ke rumah sakit apabila kondisi rumah sakit tak padat. Mereka takut mendekati rumah sakit di tengah lonjakan kasus corona di Bali.
Petugas mengizinkan karena kondisi pasien dinilai layak mendapatkan perawatan. Koko meminta korban menghubungi petugas apabila kondisi korban memburuk. Ia menyatakan, telah berkoordinasi dengan perawat lain agar menerima kontak telepon dari korban.
"Kebetulan saya mengizinkan karena kondisi pasien stabil cuma mengeluh nyeri makanya saya sarankan rontgen untuk memastikan sakitnya. Karena stabil saya berani mengizinkan pulang nanti kalau uda rumah sakit kondusif calling lagi BPBD untuk bantuan ambulans," kata dia.
"Kalau misalnya pihak keluarga ngotot minta dirujuk ke rumah sakit kemarin itu ya tetap kita carikan rumah sakit lain, tapi karena keluarga yang meminta untuk pulang dulu dan dia takut karena situasi sebagian besar bed full," kata dia.
ADVERTISEMENT
Namun, Koko belum menerima kabar terbaru dari suami mengenai kondisi istrinya. Ia berharap korban baik-baik dan sudah mendapatkan perawatan. Menurut Koko, situasi UGD hari ini cukup kondusif dibandingkan kemarin malam.
"Kalau hari ini saya libur namun pantauan saya kayaknya rumah sakit uda kondusif. Saya imbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan menghindari potensi kecelakaan agar tidak sakit, jagalah kesehatan di tengah pandemi ini," kata dia.