LBH Padang: Keluarga Siap Ekshumasi Afif Maulana untuk Ungkap Pelaku Penyiksaan

2 Juli 2024 18:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan LBH Padang soal perkembangan kasus dugaan penyiksaan polisi terhadap AM hingga tewas. Konferensi pers dilakukan di Kantor YLBHI Jakarta, Selasa (2/7/2024).  Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan LBH Padang soal perkembangan kasus dugaan penyiksaan polisi terhadap AM hingga tewas. Konferensi pers dilakukan di Kantor YLBHI Jakarta, Selasa (2/7/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur LBH Padang, Indira Suryani, mengungkapkan bahwa keluarga almarhum Afif Maulana (AM) bersedia untuk dilakukan ekshumasi. Afif ditemukan tewas di bawah jembatan di Kuranji, Padang. Remaja itu diduga tewas akibat disiksa polisi.
ADVERTISEMENT
“Demi keadilan, walaupun itu sangat sakit, terhadap keluarga, keluarga siap untuk melakukan ekshumasi itu untuk memberikan keadilan bagi Afif dan keluarga karena keluarga ingin tahu siapa yang menyiksa Afif sehingga menyebabkan sehingga menyebabkan anak mereka meninggal dunia,” kata Indira kepada wartawan di Kantor YLBHI Jakarta, Selasa (2/7).
Sebelum dimakamkan oleh keluarga, jenazah Afif dilakukan otopsi di RS Bhayangkara Sumatera Barat. Namun, hasilnya belum diterima keluarga.
Meski begitu Polda Sumatera Barat telah menyampaikan bahwa Afif bukan tewas karena disiksa polisi, tapi karena terpeleset ke jembatan Kuranji, Padang. Keterangan itu tidak diamini oleh Indira. Sebab menurutnya bila Afif terpeleset pasti kondisi jenazahnya lebih parah dibanding yang ditemukan saat ini.
Kondisi itu membuat keluarga merasa janggal.
ADVERTISEMENT
“Dari awal kami sudah mengatakan bahwa kami menolak setiap dan kemudian dikatakan trauma yang ada di tubuh sebelah kiri itu adalah lebam mayat karena itu bukan lebam mayat,” ungkapnya.
Selain itu, Indira juga menyangkal keterangan polisi yang menyebut bahwa lebam di tubuh Afif itu karena terjatuh dari motor. Ia menyebut, salah seorang lainnya, yakni Aditya alias A yang juga berboncengan dengan Afif ini tidak ditemukan luka lebam yang sama.
“Kami sangat yakin bahwa itu trauma dan kami sangat yakin dia tidak melompat karena kami dan keluarga yang melihat jenazahnya dan berdasarkan hasil otopsi juga seperti itu,” ungkapnya.

Polisi Bantah Siksa Afif

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono membantah telah terjadi penyiksaan terhadap Afif. Kata dia, dari hasil visum, Afif meninggal karena mengalami patah tulang punggung hingga menembus paru-parunya.
ADVERTISEMENT
"Kemudian ada patah tulang. Tulang punggung bagian iga kiri belakang nomor satu sampai 6. Itu kemudian dari patahan menusuk paru-paru robek 11 centimeter. Itu penyebab kematiannya," kata Suharyono di Mapolda Sumbar, Minggu (30/6).
Afif Maulana ditemukan meninggal dunia dengan penuh luka di bawah jembatan Kuranji, Padang. Afif dituding polisi hendak melakukan tawuran.