Lebanon Sebut Hanya AS yang Mampu Hentikan Serangan Israel ke Hizbullah

25 September 2024 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib menghadiri konferensi pers bersama dengan diplomat tertinggi Uni Eropa, di kantor pusat kementerian di Beirut pada 12 September 2024. Foto: Joseph Eid/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib menghadiri konferensi pers bersama dengan diplomat tertinggi Uni Eropa, di kantor pusat kementerian di Beirut pada 12 September 2024. Foto: Joseph Eid/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lebanon menegaskan hanya Amerika Serikat yang bisa menghentikan serangan Israel ke Hizbullah — kelompok politik berpengaruh di Lebanon yang juga memiliki pasukan paramiliter. Lebanon turut pula melontarkan kritik tajam terhadap Presiden AS Joe Biden.
ADVERTISEMENT
Biden saat menyampaikan pidato di PBB di New York pada Selasa (24/9), menyinggung mengenai perang antara Hizbullah dan Israel. Biden hanya meminta pihak bertikai untuk tenang.
"Perang skala penuh bukan menjadi kepentingan siapa pun. Bahkan bila saat eskalasi situasi, solusi diplomatik tetap mungkin," kata Biden seperti dikutip dari Reuters.
Menurut Menlu Lebanon Abdallah Bou Habib, komentar Biden tidak kuat dan tidak menjanjikan penyelesaian konflik.
"AS adalah kunci bagi keselamatan kami," sambung dia.
Akibat serangan dua hari Israel (Senin-Selasa, 23-24 September) ke target Hizbullah di Lebanon, Kementerian Kesehatan setempat mengumumkan korban jiwa mencapai 500. Mereka yang nyawanya melayang termasuk 50 anak-anak.
Selain korban jiwa, Kementerian Kesehatan mengungkap ribuan orang lainnya menderita luka-luka. Ratusan ribu warga terpaksa mengungsi akibat ancaman serangan Israel.
Roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel di atas Israel utara pada 23 September 2024. Foto: JALAA MAREY/AFP
Pada Selasa (24/9) Israel bahkan memperluas serangan ke Ibu Kota Beirut. Serangan menewaskan kepala pasukan rudal dan roket Hizbullah, Ibrahim Qubaisi.
ADVERTISEMENT
Memburuknya situasi membuat Dewan Keamanan PBB berencana menggelar rapat darurat membahas Lebanon pada Rabu (25/9) waktu New York.
Anggota TNI yang tergabung dalam UNIFIL sedang berpatroli di perbatasan Libanon-Israel. Foto: UN Peacekeeping
Hizbullah yang didukung Iran berdiri pada 1982 sebagai reaksi atas pencaplokan wilayah Lebanon oleh Israel.
Saat ini, perbatasan Israel dan Lebanon dijaga oleh pasukan perdamaian PBB (UNIFIL). Indonesia juga mengirimkan lebih 1.000 personel untuk bergabung dengan UNIFIL.