Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Lebaran kemarin menjadi yang terakhir bagi Catur Bambang Sulistyo. Anggota keluarga tidak menyangka, kepergian Catur untuk menjalankan tugas sebagai tim Basarnas menjadi hari terakhir mereka bertemu pria berusia 30 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Antara, Kardjo, paman korban menceritakan, Catur sempat pulang pada H+2 lebaran dan hanya satu hari berada di rumah sebelum ia pamit untuk kembali menjalankan tugasnya.
"Catur merupakan komandan regu dan bertugas di daerah Gringsing, Kendal. Namun, ada bencana di kawasan Dieng, dia kemudian harus berangkat melakukan pemantauan," kata Kardjo.
Ayah dua anak ini juga sempat mengirimkan foto terakhirnya pada hari Minggu (2/7) saat bertugas menjadi komandan regu. Ia mengirimkan foto ke grup chat saat bersalaman dengan Kepala Polda Jateng Irjen Pol Condro Kirono.
"Saya sempat melihat foto kiriman almarhum di grup WA keluarga, sebelum dia berangkat bertugas ke menuju kawasan Dieng," ujar Kardjo.
Nahas, kiriman tersebut menjadi kenangan terakhir bagi keluarga. Catur menjadi satu dari 8 korban tewas heli Dauphin milik Basarnas yang jatuh di Desa Canggal, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Catur meninggalkan satu orang istri bernama Rizky, dan dua anaknya, Deva Al Fahri serta Anindya Aceline.
Helikopter milik Basarnas yang berangkat dari Landasan Udara Cilacap, Jawa Tengah, menabrak tebing di Desa Canggal pada Minggu (2/7) sekitar 17.30 WIB.
Semula, helikopter itu dijadwalkan menuju Kawah Sileri di dataran tinggi Dieng. Anggota Basarnas dalam helikopter ditugaskan untuk mengevakuasi wisatawan dekat Kawah Sileri yang mengeluarkan letusan freatik setinggi 50 meter.
Empat Anggota Basarnas gugur saat menjalankan tugas. Mereka adalah: Maulana Affandi (26) , Nyoto Purwanto (36), Budi Restiyanto (42) dan Catur Bambang Sulistyo (30). Sementara empat orang lainnya adalah kru HR 3602, Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) II Solihin, Serka Mpu Hari Marsono dan Peltu lpu Budi Santoso.
ADVERTISEMENT