Lebih 1.000 Jemaah Haji Wafat Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Mayoritas Ilegal

21 Juni 2024 10:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji melaksanakan tawaf wada (tawaf perpisahan) mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024). Mereka memakai payung untuk melindungi dari cuaca terik. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji melaksanakan tawaf wada (tawaf perpisahan) mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024). Mereka memakai payung untuk melindungi dari cuaca terik. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa hari ini viral video yang menunjukkan sejumlah jenazah jemaah haji yang bergeletakan di pinggir jalan di Mina dan tempat suci lain. Kabar yang beredar, mereka wafat antara lain akibat kelelahan dan cuaca ekstrem yang mencapai lebih 50 derajat Celsius yang membuat kondisi tubuh drop.
ADVERTISEMENT
Kemenag RI memastikan bahwa jemaah wafat itu bukan dari Indonesia alias jemaah asing. Jemaah Indonesia yang wafat di Mina ada 27 orang dan semuanya mendapatkan penanganan baik.
Sementara itu, kantor berita Prancis, AFP, menyatakan bahwa jumlah jemaah haji wafat per Kamis (20/6/2024) mencapai lebih 1.000 orang. Lebih dari separuh dari jemaah yang wafat tersebut merupakan jemaah ilegal alias tak memiliki tasreh (izin resmi) haji.
Pada Kamis, jemaah yang wafat termasuk 58 orang dari Mesir, demikian informasi yang didapat dari seorang diplomat Arab. Sumber itu juga menyebutkan bahwa dari 658 jemaah Mesir yang meninggal, 630 orang di antaranya merupakan jemaah tak terdaftar alias ilegal.
AFP mengungkapkan, sekitar 10 negara telah melaporkan 1.081 kematian selama musim haji.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Indonesia sebagai pengirim jemaah haji terbanyak, mencatat kematian sebanyak 195 orang.
"Orang-orang [jemaah haji ilegal] lelah setelah dikejar oleh pasukan keamanan sebelum hari Arafah. Mereka kelelahan," kata seorang diplomat Arab kepada AFP.
Jemaah haji internasional berdoa di Jabal Rahmah saat wukuf di Arafah, Sabtu (15/6/2024). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
Hari Arafah yang ditandai dengan wukuf (berdiam diri) di padang Arafah jatuh pada Sabtu, 15 Juni. Wukuf di Arafah merupakan syarat sahnya haji.
Banyak jemaah asing — utamanya jemaah ilegal yang tak memiliki tenda untuk berteduh — yang wukuf di alam terbuka yang terik seperti di luar Masjid Namirah dan di Jabal Rahmah. Kedua tempat ini merupakan lokasi favorit untuk wukuf.
Seorang polisi menolong seorang jemaah haji yang ngedrop akibat cuaca ekstrem Foto: FADEL SENNA / AFP
Tahun ini, aparat Saudi memperketat pengamanan haji dengan menangkap dan menghukum penyedia jasa haji ilegal maupun pengguna jasanya. Ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan kepada jemaah haji legal yang jumlahnya lebih 1,8 juta orang.
ADVERTISEMENT
Lebih 200 ribu jemaah tak bertasreh diputar balik saat hendak memasuki Makkah. Meski demikian, masih banyak jemaah haji ilegal yang lolos dari pemeriksaan aparat sehingga haji tahun ini diikuti lebih dari 2 juta orang.

Suhu Hampir 52 Derajat Celsius

BMKG Arab Saudi melaporkan suhu tertinggi 51,8 derajat Celsius terjadi Senin (17/6) di Masjidil Haram di Makkah.
Atas tingginya suhu panas, Pemerintah Arab Saudi menyerukan agar jemaah tidak melakukan ibadah di luar ruang pada pukul 11.00 hingga setelah Ashar.
Sebuah penelitian di Saudi yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan bahwa suhu di Makkah meningkat 0,4 derajat Celsius setiap dekade.