Lebih dari 1.600 Anak di Jalur Gaza Tewas Selama Gempuran Israel

22 Oktober 2023 7:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak melihat di antara orang-orang yang berduka di samping jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, Rabu (11/10/2023). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak melihat di antara orang-orang yang berduka di samping jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, Rabu (11/10/2023). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Organisasi perlindungan anak Palestina, DCIP, menyebut setidaknya ada 1.661 anak yang tewas terbunuh selama gempuran tentara Israel sejak 7 Oktober lalu. Dalam periode yang sama, sebanyak 27 anak lainnya terbunuh di Tepi Barat.
ADVERTISEMENT
Dengan jumlah ini, menurut DCIP, selama serangan Israel dua pekan belakangan, rata-rata ada 120 anak yang terbunuh per hari.
Dalam keterangan persnya, dilansir media nasional Palestina, Wafa, DCIP menyebut jumlah korban jiwa ini masih belum final. Sebab masih ada sekitar 1.400 orang lainnya yang berstatus hilang dan tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.
Sementara itu, anak-anak yang selamat dari serangan hebat di seluruh Gaza itu kini menderita krisis kemanusiaan yang parah. Hal ini memperburuk trauma psikologis dan emosional yang telah tertumpuk selama 16 tahun terakhir akibat blokade Israel dan serangan militer di wilayah tersebut.
"Trauma yang dialami anak-anak Gaza lebih dari sekedar penderitaan pribadi. Mereka melihat kematian anak-anak lainnya, dan itu semakin memperburuk penderitaan mereka," kata DCIP.
ADVERTISEMENT
Hal ini, kata DCIP, meninggalkan luka tak terhapuskan pada kesehatan mental mereka. Apalagi mereka juga harus menyaksikan kehancuran tempat tinggal mereka dan kematian keluarga mereka dalam sekejap mata.
"Anak-anak yang tadinya mendapatkan rasa aman dan nyaman dalam pelukan keluarga kini jadi yatim piatu," tutup DCIP.