Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Lebih dari 2.600 Rumah di Rohingya Telah Dibakar
2 September 2017 15:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB

ADVERTISEMENT
Pemerintah Myanmar mengatakan lebih dari 2.600 rumah telah dibakar di wilayah Rohingya sejak pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Salah satu Pejabat Myanmar mengatakan seperti dilansir Reuters, mereka menyalahkan kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) atau yang dikenal dengan al-Yaqeen atas pembakaran rumah-rumah tersebut.
Pasalnya kelompok tersebut bertanggung jawab atas serangan terhadap 30 pos keamanan militer Myanmar pada pekan lalu yang memicu bentrokan dan membuat militer melakukan serangan balasan.
"Sebanyak 2.625 rumah dari desa-desa Kotankauk, Myinlut dan Kyikanpyin, dan dua bangsal di Maungtaw dibakar oleh teroris ekstremis ARSA," kata New Global Light of Myanmar seperti dilansir Reuters, Sabtu (2/9).

Namun Human Rights Watch yang berbasis di New York, yang menganalisis hasil citra satelit dan pengungsi dari Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh, mengatakan bahwa militer Myanmar sengaja menyalakan api dan ditujukan untuk memaksa etnis minoritas ini keluar.
ADVERTISEMENT
"Hasil dari citra satelit menunjukkan kehancuran total sebuah desa Muslim dan menimbulkan kekhawatiran serius bahwa tingkat kehancuran di negara bagian Rakhine utara mungkin lebih buruk daripada yang diperkirakan semula," kata deputi direktur Asia, Phil Robertson.

Akibat konflik berkepanjangan di Rohingya, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) memperkirakan sekitar 58.600 warga Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh.
Akan tetapi perjuangan mereka untuk keluar dari Myanmar pun tidaklah mudah. Beberapa hari lalu sebanyak 26 orang tewas usai perahu yang digunakan menyeberang Sungai Naf tenggelam.
