Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Lebih dari 800 Gempa Susulan Guncang Filipina Usai Lindu 7,1 Magnitudo
28 Juli 2022 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PHIVOLCS menambahkan, 24 gempa susulan cukup kuat untuk dirasakan. Akibatnya, para penduduk setempat yang cemas memutuskan untuk tidur di luar rumah mereka.
"Gempa susulan terjadi hampir setiap 20 menit, 15 menit sejak kemarin," ujar seorang pemilik restoran di Bangued, Reggi Tolentino, dikutip dari AFP, Kamis (28/7/2022).
"Banyak yang tidur di luar tadi malam, nyaris semua keluarga," lanjut dia.
Pihak berwenang melaporkan, lima orang tewas dan lebih dari 150 lainnya terluka setelah gempa melanda wilayah utara negara itu pada Rabu (27/7/2022).
Bencana itu mengguncang wilayah pegunungan, merobohkan bangunan, hingga memicu tanah longsor. Ratusan bangunan rusak atau hancur, sedangkan jalanan terhalang oleh tanah longsor. Listrik turut padam di provinsi-provinsi yang terkena dampak.
ADVERTISEMENT
Abra merasakan kekuatan penuh dari gempa tersebut. Namun, kerusakan di wilayah itu dilaporkan sangat minim.
"Kami tidak memiliki banyak orang di lokasi pengungsian meskipun banyak orang tinggal di jalanan karena gempa susulan," jelas Kepala Kepolisian Abra, Kolonel Maly Cula.
"Abra kembali normal," sambung dia.
Kota Vigan di Provinsi Ilocos Sur turut mendapati imbas gempa. Situs Warisan Dunia UNESCO itu menyaksikan kerusakan terhadap bangunan-bangunan berusia berabad-abad yang dibangun selama masa kolonial Spanyol.
Gubernur Ilocos Sur, Jeremias Singson, mengungkap bahwa 460 bangunan di provinsi itu terkena dampak. Salah satunya adalah Menara Lonceng Bantay.
"Industri pariwisata dan pemilik usaha kecil kami sangat terpengaruh," tutur Singson.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini