Lebih Dekat dengan Esther Natalia, Mahasiswi UGM yang Kritis di TikTok

12 September 2023 11:12 WIB
·
waktu baca 6 menit
clock
Diperbarui 14 November 2023 11:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Esther Natalia, influencer TikTok edukasi. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Esther Natalia, influencer TikTok edukasi. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak tahu TikTok? Aplikasi asal China satu ini telah menjadi andalan banyak content creator hingga influencer dalam merumuskan ide-ide kreatif.
ADVERTISEMENT
Nah, Esther Natalia jadi salah satu influencer TikTok yang memanfaatkan dengan baik aplikasi ini. Ia menggunakannya untuk menyampaikan keluh kesah hingga kritikan terhadap kondisi sosial politik di Indonesia.
Tak hanya sibuk sebagai influencer TikTok (@estherlubis) dengan pengikut lebih dari 900 ribu orang, Esther juga memiliki prestasi akademik yang enggak kalah keren.
Akun TikTok Esther Natalia. Foto: Dok. TikTok
Esther saat ini merupakan mahasiswa tingkat akhir Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), sekaligus Chief Executive Officer (CEO) sebuah perusahaan rintisan (start up) bernama Produktifkuy. Selain itu, Esther sudah menjadi pembicara hingga moderator untuk total 450 universitas, LSM hingga acara pemerintahan.
Kemampuan akademik Esther pun diuji saat berhasil mengikuti program pertukaran pelajar di Amerika Serikat. Saat itu, ia mengambil studi singkat keterlibatan masyarakat dan kebijakan publik di University of Nebraska dengan beasiswa pada tahun 2022.
ADVERTISEMENT

How Esther Started as Content Creator...

"The way I started as content creator, justru itu awalnya dari Ask fm followers aku banyak di situ. Terus I played twitter, itu masih SMP. Waktu kuliah, kebetulan juga lagi COVID-19, aku mulai buat TikTok konten 2022 sekitar bulan Agustus," kata Esther kepada kumparan, Kamis (6/9).
Esther awalnya tak tahu bahwa konten keseharian yang ia buat dapat menghasilkan uang. Sebelum berniat memonetasi kontennya, Esther memang sudah hobi membagikan video-video dan mendokumentasikan keseharian dalam hidupnya.
Esther Natalia, influencer TikTok edukasi. Foto: Dok. Pribadi
Saat itu, di akun Instagramnya yang baru mencapai 1.000 followers, Esther kerap kali membuat video story hingga 5 sampai 7 video dalam sehari. Hobinya itu pun memantiknya untuk mulai membuat konten-konten video serius, mulai dari daily life, edukasi, hingga sikap kritisnya.
ADVERTISEMENT
"Awal-awal aku masuk tiktok entertainment itu, aku bahas film. Saat aku sharing aku anak hukum, orang-orang juga mulai kepo soal my struggle untuk masuk FH UGM. Kepo juga aku bisa juara umum dan sebagainya and then I started to share, ternyata orang suka," tutur Esther.
"Dari situ aku makin sering kasih tips edukasi, tips lomba debat yang waktu itu aku kerjakan pas aku masih SMA. Akhirnya terbangun my personal branding as an educational content creator," sambungnya.
Salah satu video Esther yang memiliki view besar adalah tentang vonis Sambo. Ia mengkritisi hakim MA yang justru memvonis Sambo jadi seumur hidup dari yang sebelumnya vonis mati.
Sebagai mahasiswa hukum, Esther memiliki ide untuk membuat konten dari hasil belajarnya selama di kampus. Ia mulai membahas pasal-pasal dengan kasus yang berkaitan. Banyak juga netizen yang memang meminta dijelaskan beberapa pasal tertentu kepada Esther.
ADVERTISEMENT

Munculnya Sikap Kritis Esther

Esther Natalia, influencer TikTok edukasi. Foto: Dok. Pribadi
Kesukaannya berargumen dan kemampuan public speaking yang bagus tentu tak didapat secara instan. Pasalnya, ia sudah berprestasi dan sering ikut lomba debat ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Ia mengikuti lomba debat berbagai isu, mulai dari sejarah hingga hukum. Perlombaannya pun tak main-main, Esther berhasil mewakili Riau di tingkat nasional untuk lomba debat ke Bandung yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan tahun 2018.
"Selain, aku aktif ikut lomba debat, aku juga pernah ngajar di Malaysia. Aku kan juga education enthusiast, people can change, world can change through education. Terus when I was seventeen, aku ngajar di Klang perbatasan Malaysia-Indonesia," jelas Esther.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, Esther memutuskan melanjutkan studi S1 di UGM mengambil hukum dengan alasan ia suka terhadap sesuatu yang ajeg. Menurut Esther, hukum juga merupakan jurusan yang eklusivitasnya tinggi.
Esther Natalia, influencer TikTok edukasi. Foto: Dok. Pribadi
"Aku lihat hukum itu ternyata sejalan dengan apa yang mau aku kerjakan setelah aku lulus gitu. Aku pilih hukum itu karena aku suka sesuatu yang strict, scripted, dan non-negotiable yang kaya saklek gitu," tutur Esther.
Esther juga bercerita tentang seberapa penting anak muda harus punya sikap kritis di setiap momen atau isu di Indonesia. Menurutnya, kemampuan berpikir kritis itu perlu untuk memperkaya aspek dan perspektif. Selain itu, berpikir kritis juga disebut Esther akan mempermudah agar kita tidak dibodoh-bodohi.
Selain itu, ia juga menjelaskan kemampuan berpikir kritis dapat membantu seseorang untuk mampu mengambil keputusan, bisa berkontribusi, dan tak hanya ikut-ikutan.
ADVERTISEMENT
"Dari scale out of 10 sih 10 yaa, karena kalau being critical, kita memperbolehkan kepala kita untuk banyak aspek dan perspektif dalam memutuskan satu hal. Jadi, contoh ini kan sudah mau tahun-tahun pemilu, sudah banyak flyer juga dimana-mana. Melihat calon-calon pemilu itu sudah start questioning, kalau ini jadi presiden what is pro and cons. Jadi kita bisa deciding something itu bukan hanya ikut-ikutan aja. Saat kita memutuskan sesuatu, kita juga contribute," tegas Esther.

Tips yang Ingin Punya Kemampuan Berpikir Kritis

Esther Natalia, influencer TikTok edukasi. Foto: Dok. Pribadi
Esther punya tips singkat untuk kalian anak muda yang ingin berpikir kritis. Ia menyarankan kita perlu rajin membaca dan menguasai isu terkini. Selain itu, penting bagi kita juga untuk memperkaya khazanah pengetahuan agar selalu mampu merawat kemampuan-kemampuan dalam berpikir kritis.
ADVERTISEMENT
"Teman-teman harus rajin baca, karena kamu gak akan bisa being critical kalau tidak tahu apa-apa. Kamu harus rajin baca, kamu harus enreach your knowledge. Kalau misalnya kamu don't know everything, you don't know how to speak," tegas Esther.
kumparan Anak Bangsa Curhat: Melawan Hoaks di Musim Pemilu. Foto: kumparan
Kedua, ia menyebut soal mulailah memperhatikan isu-isu di sekitar kamu. Misalnya, mulai mengkritisi tempat di mana kamu tinggal dan tumbuh. Esther juga menyebut tak ada yang salah dengan mengkritik sesuatu, karena kritik itu sebenarnya dapat membangun.
"Kedua, start to care about people around you, especially in your area. Lebih seperti tempat kamu dibesarkan, daerah kamu dibesarkan, being critical aja. Mengkritik itu bukan suatu masalah, tapi kritik yang membangun. Karena kalau tidak dikritik, segala strukturisasi pemerintahan ini gak akan benar. Kalau misalkan para DPR dan petinggi-petinggi negara rapat untuk tidak saling mengkritik, gak ada yang bisa diperbaiki," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia tak lupa menyebut bahwa konten berkualitas itu adalah ketika mampu memberikan manfaat terhadap orang lain, paling tidak satu orang. Sementara, konten tidak berkualitas itu adalah ketika isinya sudah menjatuhkan orang lain.
Esther juga akan menjadi pembicara dalam acara kumparan Anak Bangsa Curhat di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Acara bertajuk “Early Voters Secret Mission: Melawan Hoaks di Musim Pemilu”akan digelar pada Rabu, 20 September 2023, mulai pukul 09.00 WIB sampai selesai.