Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Lebih Jauh soal Muktamar Sufi Internasional: Ada Jokowi, Habib Luthfi, Prabowo
9 Agustus 2023 11:11 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Habib Luthfi Bin Yahya dan Menhan Prabowo Subianto telah mengundang Presiden Jokowi untuk menghadiri pembukaan Muktamar Sufi Internasional. Acara ini akan dihelat pada 29-31 Agustus 2023 di Pekalongan, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Usai Pertemuan, Prabowo menjelaskan, tema tahun ini mengangkat karya sufi kontemporer dalam dunia yang dinamis.
Acara ini akan membahas empat bidang, yakni pendidikan sufi dan pengaruhnya terhadap penyucian jiwa; ekonomi dan pembangunan berkelanjutan; industri media dan opini publik; serta peran penting tasawuf dalam membangun manusia dan mengembangkan peradaban.
Acara itu akan dihadiri para ulama sufi dari 64 negara yang tergabung dalam World Sufi Assembly.
“Di antaranya para ulama sufi, mufti, rektor universitas. Hadir juga dari Mesir, Wantimpres Mesir. Dari Palestina, Wantimpres Palestina. Syekh dari Al-Azhar dan tentunya para tokoh ulama dari dalam negeri dan rektor-rektor universitas dalam negeri, ormas Islam dan pimpinan pondok pesantren,” ujarnya usai bertemu Presiden Jokowi, Selasa (8/8).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengungkapkan Jokowi berkenan hadir dalam Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan.
"Bapak Presiden berkenan membuka Muktamar Sufi Internasional ini pada tanggal 29 Agustus yang akan datang," kata Prabowo yang menemani Habib Luthfi.
Prabowo juga mengatakan bahwa acara sufi internasional itu merupakan kerja sama dengan Menteri Pertahanan sejak beberapa tahun yang lalu. "Saya tinggal lanjutkan," kata Prabowo.
Sementara itu, jubir Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkap Prabowo memang secara khusus diminta Habib Luthfi menjadi panitia.
"Pak Prabowo sebagai bagian dari panitia muktamar sufi internasional, dekat dengan Habib Luthfi. Beliau diminta bantu-bantu kepanitiaan (acara) sufi internasional itu," kata Dahnil saat dihubungi, Rabu (9/8).
Namun Dahnil tak merinci, apa posisi Prabowo di kepanitiaan tersebut. Ia hanya menyebut ikut membantu acara agar sukses.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada kerja sama dengan Kemhan, itu pribadi Pak Prabowo. Jadi prinsipnya Pak Prabowo bagian dari panitia muktamar," tutur dia.
Muktamar Sufi 2019
Acara serupa pernah diadakan juga pada 2019 lalu. Saat itu Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI Purn Ryamizard Ryacudu juga membuka acara secara resmi di pendopo Bupati Pekalongan di Kajen, Senin (8/4/2019).
Pembukaan ditandai dengan pemukulan bedug oleh Ryamizard didampingi Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahli Thariqah al-Mutabarah al-Nahdliyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Mufti India Syekh Abu Bakar Ahmad, dan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si.
Dalam pidato saat itu, Ryamizard menjelaskan sejarah peran ulama tarekat dalam memperjuangkan dan menjaga kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Ajaran para ulama tarekat menjadi akar tumbuhnya nasionalisme dan bangkitnya perlawanan terhadap Belanda,” jelasnya seperti dikutip dari situs resmi Pemprov Jateng.
“Ulama tarekat harus berada paling depan untuk menjaga rumah kita yaitu NKRI yang tercinta ini,” harapnya.
Hal yang sama diutarakan oleh Habib Lutfi dalam sambutannya. Di tengah kobaran konflik yang tak berkesudahan ini, tarekat berperan penting.
“Peranan tarekat sangat diperlukan untuk keamanan dunia,” tegasnya.
Pertemuan sufi dunia ini diikuti oleh 3.500 peserta yang terdiri dari mursyid, muqaddam, badal, khalifah tarekat-tarekat mu’tabarah dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, hadir pula 87 ulama dari 36 negara. Pembukaan Konferensi Ulama Sufi Internasional dihadiri antara lain Kasum TNI Letjen Supriyanto, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Sayid Abdullah, Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono, para bupati dan wali kota, para pengurus NU, para Dirjen dari Kementerian Agama dan Kementerian Pertahanan, para mursyid dan para masyayih.
ADVERTISEMENT