Lebih Jauh soal Sesar Opak dan Potensi Gempa Kuat di Yogyakarta

5 Agustus 2023 7:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, saat peluncuran Konsorsium Gempabumi dan Tsunami Indonesia (KGTI) oleh BMKG, Kamis (25/8/2022). Foto: Ainun Nabila/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, saat peluncuran Konsorsium Gempabumi dan Tsunami Indonesia (KGTI) oleh BMKG, Kamis (25/8/2022). Foto: Ainun Nabila/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati menjelaskan Sesar Opak dan Megathrust di pantai selatan masih aktif. Sesar Opak inilah yang juga memicu gempa dahsyat di Jogja yang menewaskan lebih dari 6 ribu orang pada 2006 lalu.
ADVERTISEMENT
Lantas seperti apa karakter Sesar Opak?
Untuk mengenalnya, kita bisa mengunjungi salah satu jalurnya yakni Sesar Opak Bukit Mengger (SOBM) berada Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada koordinat 7° 53' 32" LS dan 110° 23' 44,1" BT.
Jalan menuju kawasan ini dapat dilalui dengan motor maupun mobil dengan jarak ± 15 km dari Kota Yogyakarta. Jika akan ditempuh dengan kendaraan pribadi dari Yogyakarta, dapat dipilih rute melalui Jalan Imogiri Barat, lokasi situs berada di sekitar Kompleks Perumahan Pemda
"Berdasarkan kajian geologi Tim Geoheritage UPN Veteran Yogyakarta, SOBM ini merupakan lokasi dijumpainya sesar di bukit mengger merupakan batuan sedimen Batupasir Tuff Formasi Semilir," demikian riset yang diungkap Geopark Jogja di situs https://geoparkjogja.jogjaprov.go.id/ dikutip Sabtu (5/8).
ADVERTISEMENT
Batuan sedimen ini berupa perlapisan batu pasir berbutir kasar berwarna hitam, batu pasir berbutir kasar-sangat kasar, dan breksi batu apung berwarna abu-abu di mana setempat terdapat fragmen litik lempung hijau dengan tebal mencapai 50 m.
Struktur geologi yang berkembang di daerah Opak adalah sesar geser dan sesar normal. Sesar normal di sepanjang Sungai Opak berada di sepanjang hampir 40 km dari pantai selatan Jawa di mulut sungai ke arah Prambanan Kabupaten Klaten dengan arah 30 sampai 40 derajat (timur laut-barat daya) dengan bidang sesar mendatar dan kemiringan bidang relatif tegak.
Sesar ini merupakan salah satu segmen Zona Sesar Opak yang tersingkap. Kedudukan bidang sesar yang memotong lapisan tanah dengan ketebalan sekitar 50 cm - 5 m mengindikasikan bahwa sesar ini merupakan sesar aktif. Bukti-bukti sesar dapat diamati di beberapa wilayah Kapanewon/ Kecamatan Jetis dan Pleret.
Ilustrasi seismograf gempa bumi. Foto: Getty Images
Sesar Opak memotong Yogya Low dan Wonosari High dengan batuan andesit tua (OAF) sebagai penyusun struktur pemotongan sesar. Sedangkan di timur Opak masih terdapat Formasi Semilir dan Nglanggran yang juga terlibat dalam sistem sesar (Nurwidyanto, dkk. 2007).
ADVERTISEMENT
"SOBM merupakan perbukitan struktural yang pembentukannya sangat dipengaruhi oleh aktivitas sesar mendatar Sesar Opak. Selain itu juga dipengaruhi oleh kondisi batuan dasar berupa batuan piroklastik gunung api Formasi Semilir yang relatif keras."
Geosite ini merupakan bagian penting dari Yogyakarta karena di lokasi ini tersingkap jejak dari Sesar Opak yang sangat ideal untuk mempelajari sesar yang sampai sekarang masih aktif. Di lokasi ini pula menjadi pengingat tentang kejadian Gempa Bantul yang terjadi tanggal 27 Mei 2006 yang digerakkan oleh Sesar Opak.
Sesar Opak Bukit Mengger berarah relatif utara-selatan sehingga cocok sebagai destinasi geowisata untuk melihat sunrise-sunset. Sesar Opak Bukit Mengger merupakan laboratorium alam pada bidang tektonik dan struktur geologi, serta mitigasi bahaya gempa tektonik.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan mulai tampak gejala peningkatan aktivitas kegempaan.
"Peluang periode ulang untuk terjadi gerakan lagi atau pengunciannya mulai lepas ini kok gejalanya aktivitas kegempaannya itu mulai meningkat. Sehingga memang kesiapsiagaan atau persiapan harus tidak lekang oleh zaman," katanya.
Generasi terdahulu menurut Dwikorita sudah mendapatkan pelatihan soal kebencanaan maka generasi yang saat ini juga harus terus dilatih.
"Kegiatan ini (ARDEX) agar kesiapan berlaku sustainable," bebernya.
Dia menjelaskan gempa 6 Magnitudo di selatan Kabupaten Bantul belum lama ini hanya menyebabkan kerusakan ringan. Ini salah satunya berkat antisipasi yang cukup baik.
"Kalau di kabupaten provinsi lain kekuatan sekian dan kedalaman kurang lebih sama, itu rusaknya masif. Namun kemarin tidak ada, hanya ringan dan sangat ringan. Berarti Yogyakarta sudah antisipasi patahan Sesar Opak Oyo. Ini mohon terus dikuatkan," katanya.
ADVERTISEMENT
Terkait potensi Megathrust, tahun lalu Dwikorita juga pernah menyampaikan hal serupa. Ia menyebut potensi gempa 8,7 magnitudo di selatan Jawa bukanlah ramalan semata.