Lebih Jelas Soal Kisah Menteri Jonan dan Puteri Indonesia '92 Indira

26 Juli 2017 11:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Spanduk usir Indira (Foto: Twitter/@HadiMDjuraid)
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk usir Indira (Foto: Twitter/@HadiMDjuraid)
ADVERTISEMENT
Bermula dari sebuah spanduk yang terpampang di kantor Ditjen Listrik di Jalan Gatot Subroto. Entah siapa yang memasangnya, di spanduk itu ada gambar Indira Soediro, Puteri Indonesia '92.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya gambar, ada juga tulisan yang bunyinya 'Usir Indira Sudiro dari Kementerian ESDM karena bukan ahlinya'. Spanduk itu dipasang orang tak dikenal pada Rabu (19/7).
Foto spanduk itu lalu viral, menyebar di media sosial dan WhatsApp Group. Bukan hanya spanduk saja, lalu bermunculan foto Jonan bersama dengan Indira. Isu-isu miring ditambah bumbu-bumbu lalu menyebar.
Soal Indira ini akhirnya memancing Staf Khusus Menteri Jonan, Hadi M Djuraid, angkat bicara. Lewat akun twitternya @HadiMDjuraid, dia menyampaikan sejumlah penjelasan, termasuk menepis isu miring yang menyerang Jonan.
Indira, perempuan berusia 46 tahun dengan lima anak ini, ternyata direkrut sebagai tenaga ahli bidang komunikasi. Indira menurut Hadi, secara spesifik membantu untuk urusan media internasional dan hubungan lembaga internasional.
ADVERTISEMENT
Kenapa kemudian dijadikan tenaga ahli? Menurut Hadi, karena ini adalah jabatan yang disediakan untuk profesional dari luar kementerian. Berbeda dengan staf ahli yang merupakan jabatan struktural dengan kepangkatan tertentu.
Dan soal foto bersama Jonan, Indira memang mempostingnya di akun instagramnya. Menurut Hadi, Indira selalu posting di Instagram foto-foto kunjungan atau kegiatan dengan menteri dan lain-lain.
"Foto-foto itu biasa saja, tidak spesial, tidak aneh, tidak langgar norma susila. Foto dengan pejabat lain seperti Wamen dan Dirjen juga ada," ungkap Hadi.
Indira Soediro dan Menteri Jonan (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Indira Soediro dan Menteri Jonan (Foto: Istimewa)
Indira kerap diperbantukan menjadi moderator dalam acara dengan bahasa Inggris, atau juga saat menerima tamu mancanegara.
"Jadi tuduhan akun anonymous ada skandal di ESDM, atau ada inisial IPPS bisa atur proyek, jelas superngawur. Di tengah rama-ramai isu reshuffle, mesti superhati-hati sikapi info. Semoga menjernihkan kekeruhan yang telanjur meluas," tutup Hadi.
ADVERTISEMENT
Hadi juga menyindir mereka yang menyerang Jonan dengan memajang foto saat Jonan akrab dengan seorang perempuan tua.