Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ledakan di Asrama Polri Sukoharjo: Tidak Terkait Teror; 7 Saksi Diperiksa
27 September 2022 8:29 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Garis polisi terlihat masih terpasang di lokasi ledakan di Asrama Polri, RT 02/RW XV, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (26/9) pagi. Lokasi itu juga terpantau masih dijaga oleh sejumlah personel polisi.
ADVERTISEMENT
Lokasi ledakan merupakan lahan kosong di samping rumah yang ditempati oleh anggota polisi Polresta Surakarta, Bripka Dirgantara Pradipta (35). Dia menjadi korban dari ledakan tersebut.
Pantauan kumparan, Senin (26/9) pukul 06.00 WIB, ada empat anggota Brimob Datasemen C Polda Jateng memakai seragam hitam dan bersenjata laras panjang berjaga di depan lokasi ledakan, dan di depan rumah korban.
Di sekitar lokasi kejadian, terdapat dua mobil yang turut masuk dalam lingkup pemasangan garis polisi. Kedua mobil itu berwarna hitam dan putih. Mobil warna hitam yang parkir di belakang mobil putih mengalami kerusakan ringan bagian belakang.
Sedangkan rumah korban dilihat dari luar tampak tidak mengalami kerusakan sama sekali meski ledakan terjadi di sampingnya.
Asal Usul Paket Petasan
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan mengapa paket petasan yang meledak itu ada di Asrama Polri Sukoharjo. Paket itu diduga diamankan oleh korban Bripka Dirgantara Pradipta (35).
ADVERTISEMENT
Paket petasan itu merupakan hasil sitaan pada tahun 2021 yang dilakukan oleh anggota Polres Surakarta. Saat itu, polisi mencokok dua orang warga yang sedang melakukan jual beli bubuk petasan seberat 2 kilogram itu di Boyolali.
Dalam jumpa pers di Polda Jateng, Luthfi mengatakan paket berisi 2 kilogram bubuk petasan itu diamankan oleh anggota Polres Surakarta 1 minggu sebelum Idul Fitri 2021.
Luthfi mengatakan, karena saat itu Mapolres Surakarta sedang dalam proses pembangunan, maka korban diduga membawa pulang barang bukti itu untuk diamankan sebelum akhirnya meledak malam kemarin.
"Hasil analisa sementara, Polresta Solo kan dilakukan pembangunan sejak 2021, mungkin anggota inisiatif bawa pulang. Polres kan pindah dari lama ke baru. Inisiatif bawa terus kelingan ana bb diobong mbledos (ingat ada barang bukti dibakar meledak). Ini mungkin ya, karena belum diperiksa," ujar Luthfi di Mapolda Jateng, Senin (26/9).
ADVERTISEMENT
Namun, pihaknya belum dapat memastikan unsur kelalaian yang dilakukan oleh korban. Sebab, saat ini korban masih dirawat intensif di RS Moewardi Solo.
"Jadi saya tegaskan terkait dengan anggota yang mau memusnahkan kemudian menjadi korban akan secara jelasnya setelah sembuh. Apakah itu ada unsur kelalaianya, apakah anggota salah prosedur dan sebagainya. (Diketahui) setelah anggota dilakukan pemeriksaan karena yang bersangkutan masih di rumah sakit," jelas dia.
Korban Ledakan Paket Petasan di Sukoharjo Masih Dirawat di RS
Polisi korban ledakan paket petasan di Asrama Polri Sukoharjo Bripka Dirgantara Pradipta (35) masih menjalani perawatan intensif di RSUD Moewardi Solo.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, korban menderita luka bakar 37 persen, bukan 70 persen.
ADVERTISEMENT
"Di korban saya baca 70 persen. Saya cek 37 persen luka bakar. Bagian atas, kaki juga ada luka terbuka," ujar Luthfi dalam jumpa pers di Mapolda Jateng, Senin (26/9).
Ia mengatakan, korban belum sadarkan diri usai dilakukan operasi. Pihaknya pun belum bisa mengambil keterangan apa pun dari korban karena kondisinya.
"Sudah dioperasi kakinya karena luka bakar 37 persen bagian atas. Lagi ditidurkan di ICU. Durung iso ngomong (belum bisa ngomong)," jelas dia.
7 Saksi Diperiksa
Polda Jawa Tengah telah memeriksa 7 orang saksi terkait peristiwa ledakan paket petasan di Asrama Polri Sukoharjo. Tujuh orang itu mulai dari anggota polisi hingga pengirim dan penerima paket.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui ada pengiriman paket dari sebuah CV di Indramayu. Proses pengiriman itu sebanyak 2 kali.
ADVERTISEMENT
"Dari pengirim yaitu sebuah CV di Indramayu membenarkan melakukan pengiriman paket tersebut, dari pihak penerima membenarkan pernah memesan paket sebanyak dua kali, sedangkan dari anggota satintelkam Polresta Surakarta membenarkan telah melakukan operasi pengamanan barang bukti," kata Ahmad Luthfi di Mapolda Jawa Tengah, Senin (26/9).
Ia menegaskan, ledakan itu tidak terkait dengan aksi terorisme. Ia pun meminta masyarakat untuk tenang dan tidak resah atas peristiwa ini.
"Saya harapkan tidak usah resah, memang benar ledakan itu bukan bom dan teror. Situasi TKP saat ini sudah normal kembali, proses identifikasi inafis maupun labfor sudah selesai dan tidak ada kejadian yang menonjol di wilayah Sukoharjo termasuk masyarakat sekitar sudah melaksanakan aktivitas seperti biasa," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Selain meminta keterangan dari saksi, pihaknya juga berhasil mengamankan barang bukti. Termasuk bubuk petasan dan sumbunya.
"Paket yang diamankan anggota kemudian diurai tim Jibom. Kemudian kita dapati ada uceng, sumbu petasan. Ini adalah barang bukti petasan yang kita sisihkan ada enam kantong. Dua kantong sisihkan untuk barang bukti, yang empat kita disposal tadi malam," jelas dia.
Warga Indramayu Pengirim Paket yang Meledak di Aspol Sukoharjo Dipulangkan
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo memastikan pengirim paket berinisial S yang sempat diamankan di Indramayu, Jawa Barat, terkait ledakan di Asrama Polri (Aspol) Sukoharjo, Jateng, telah dipulangkan ke rumahnya.
S dipulangkan kembali dengan statusnya sebagai saksi dalam kasus ledakan yang terjadi akibat kelalaian anggota Polri itu.
ADVERTISEMENT
"Sudah dipulangkan karena yang bersangkutan masih berstatus sebagai saksi dan sifatnya juga tadi malam itu diperiksa dengan statusnya lidik [penyelidikan], jadi bukan dengan kapasitas sidik [penyidikan], jadi memang yang bersangkutan ini kapasitasnya sebagai saksi," kata Ibrahim di Mapolda Jabar, Bandung, pada Senin (26/9).
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap S, kata Ibrahim, diketahui bahwa S hanya menjual sumbu yang digunakan untuk mengusir tikus. Barang tersebut dijual secara online oleh S. Meski disebut mengandung bahan mesiu, barang yang dijual oleh S tak memantik asap.
"Dari pemeriksaan yang kita lakukan dan keterangan yang diberikan bahwa yang bersangkutan ini menjual sumbu yang digunakan untuk mengusir tikus," ucap dia.
Ledakan yang terjadi di Asrama Polisi itu mengakibatkan Bripka Dirgantara Pradipta, anggota Polres Surakarta, menderita luka bakar. Bripka Dirgantara kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Tak ada unsur aksi terorisme dalam kasus itu.
ADVERTISEMENT
Live Update