Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Legenda Calon Arang: dari Panggung Teater, Novel, hingga Film
24 Juli 2017 19:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB

ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, perusakan situs cagar budaya Calon Arang di Kediri dengan coretan “Ini bukan tempat dipuja. Ingat Allah murka seperti Aceh, Sunami” spontan mengingatkan pada legenda Calon Arang yang populer di kalangan masyarakat.

ADVERTISEMENT
Saking populernya, Calon Arang — yang digambarkan sebagai nenek sihir berwajah seram atau dukun santet jahat — sering dipentaskan di panggung teater, digubah menjadi drama tari, ditulis jadi novel, diabadikan dalam bentuk pemotretan, bahkan merambah film layar lebar. Sementara di Bali, ada upacara khusus untuk Calon Arang.
1. Novel Karya Pramoedya
Pada tahun 1957, sastrawan Pramoedya Ananta Toer menulis novel berjudul Cerita Calon Arang. Pram menulis dengan gaya khasnya yang menghipnotis pembaca. Sinopsis dari novel yang juga dijual secara online itu tertulis:

“Cerita Calon Arang bertutur tentang kehidupan seorang perempuan tua yang jahat. Pemilik teluh hitam dan penghisap darah manusia. Ia pongah. Semua-mua lawan politiknya dibabatnya. Yang mengkritik dihabisinya. Ia senang menganiaya sesama manusia, membunuh, merampas dan menyakiti. Ia punya banyak ilmu ajaib untuk membunuh orang... murid-muridnya dipaksa berkeramas dengan darah manusia. Kalau sedang berpesta, mereka tak ubahnya sekawanan binatang buas, takut orang melihatnya.
ADVERTISEMENT
Tapi kejahatan ini pada akhirnya bisa ditumpas di tangan jejari kebaikan dalam operai terpadu yang dipimpin Empu BAradah. Empu ini bisa mengembalikan kehidupan masyarakat yang gonjang-ganjing ke jalan yang benar sehingga hidup bisa lebih baik dan lebih tenang, tidak buat permainan segala macam kejahatan.”
2. Film Dibintangi Suzzanna
Pada tahun 1985, film berjudul Ratu Sakti Calon Arang tayang di bioskop. Film ini dibintangi oleh bintang top masa itu yaitu Suzzanna, Barry Prima, H.I.M Damsjik, dan Dorman Borisman.
“Calon Arang, janda sakti yang berambisi merebut tahta Kerajaan Daha melampiaskan amarah ambisinya pada rakyat, hingga menimbulkan keresahan pada masyarakat,” demikian caption yang tertulis di potongan video film Ratu Sakti Calon Arang yang bisa dilihat di Youtube.
ADVERTISEMENT
“Betapa pun saktinya ilmu hitam, tidak bisa mengalahkan kesucian agama yang berlandaskan kebenaran,” ujar narator di awal film.
Film ini di masa itu cukup laris, mengingat aktris Suzzanna tengah memuncaki ketenaran.
3. Panggung Teater
Sudah tidak terhitung banyaknya kisah Calon Arang dipentaskan oleh siswa sekolah, anak kuliah, hingga pekerja teater profesional. Termasuk pentas dalam bentuk drama tari.
4. Pemotretan Seni dan Fashion
Pada akhir 2016, fotografer Rio Wibowo (Rio Motret) mengangkat legenda Calon Arang dalam bentuk proyek pemotretan. Cerita rakyat dalam bidikan kamera ini merupakan kolaborasi Rio Motret dengan Galeri Indonesia Kaya dan Grand Indonesia. Kolaborasi di dunia seni dan fashion ini dikemas dalam sebuah pameran foto bertajuk “Alkisah”.
ADVERTISEMENT
Berikut ini penjelasan tentang pemotretan tersebut di Youtube:
Pemeran:
Calon Arang: Happy Salma
Ratna Manggali: Tara Basro
Perancang Mode: Denny Wirawan
Penata Busana: Hagai Pakan
Penata Rias: Rama Jee
Penata Rambut: Harisu
Aksesoris: Rinaldy A. Yunardi
Digital Imaging: Lee Zhe Long
Cerita rakyat ini dibuka dengan suasana di wilayah Kerajaan Daha (Kadiri) yang sangat tenteram. Pada saat itu Kerajaan Daha dipimpin oleh Airlangga.
Di kerajaan Daha itu, di desa Girah, hiduplah seorang janda yang bernama Calon Arang. Calon Arang memiliki seorang anak yang cantik yang diberi nama Ratna Manggali. Namun meski Ratna Manggali cantik, tidak ada pria di kerajaan itu yang mau meminangnya karena ibunya suka menenung. Hal itu membuat Calon Arang marah dan membacakan mantra tulah sehingga muncul malapetaka dahsyat yang menyebabkan kematian di desa Girah dan kerajaan Daha.
ADVERTISEMENT
Raja Airlangga mengetahui hal ini dan berusaha melawan Calon Arang. Akan tetapi, kekuatan raja tidak mampu menyaingi kesaktian Calon Arang. Akhirnya raja memerintahkan Empu Baradah untuk melawan Calon Arang. Empu Baradah lalu bersiasat agar dapat mengalahkan Calon Arang. Ia memerintahkan muridnya, Bahula, untuk menikahi Ratna Manggali. Setelah menjadi menantu Calon Arang, Bahula berhasil mengambil buku mantra Calon Arang dan diserahkan ke Empu Baradah.
Setelah bukunya didapatkan, Calon Arang pun berhasil ditaklukan oleh Empu Baradah.
Apakah kamu juga punya kenangan tentang legenda Calon Arang? Silakan bercerita di komentar di bawah ini.