Lenis Kogoya Temui Jokowi, Usul Konflik Papua Diselesaikan Pendekatan Marga

27 Maret 2023 13:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Staf Ahli KSP Lenis Kogoya saat pertemuan intern dengan Presiden Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (27/2/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Staf Ahli KSP Lenis Kogoya saat pertemuan intern dengan Presiden Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (27/2/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Staf Ahli KSP Lenis Kogoya menemui Presiden Jokowi untuk membahas isu keamanan di Papua, Senin (27/3). Dalam diskusinya dengan Jokowi, Lenis mengusulkan agar penanganan konflik di Papua diserahkan ke masyarakat adat dan diselesaikan dengan pendekatan marga.
ADVERTISEMENT
"Saya minta serahkan kepada lembaga masyarakat adat tanah Papua. Tidak menggunakan kekerasan tetapi pendekatan dengan marga. Contoh kalau di sana ada Kogoya berarti, ya, Kogoya tanggung jawab untuk cari dia dan bertemu. Kalau marga Wenda, ya, Wenda cari lagi," kata Lenis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/3).
"Jadi masing-masing tanggung jawab untuk koordinasi dan baik kepada keluarga masing-masing untuk mengamankan situasi keamanan di tanah Papua," lanjutnya.
Lenis mengatakan, pendekatan marga itu bisa digunakan untuk membantu pembebasan pilot Susi Air, Philip Mehrtens, yang sampai saat ini masih disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya. Menurutnya, lewat pendekatan itu bisa mencoba mengubah pola pikir KKB.
"Penyanderaan pilot di Ndugama, adik Kogoya yang namanya Egianus Kogoya, memang pola pikirnya Egianus ini, kan, memperjuangkan Papua merdeka, melepaskan dari NKRI, pola pikirnya mereka. Kalau saya bagaimana untuk merdeka dalam pendidikan kesehatan dan ekonomi," ungkapnya.
Staf Ahli KSP Lenis Kogoya usai pertemuan intern dengan Presiden Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (27/2/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
Menurut Lenis, yang harus disamakan adalah visi menyejahterakan masyarakat Papua. Sehingga ia berharap baik KKB pimpinan Egianus Kogoya dan masyarakat Papua tidak berkonflik.
ADVERTISEMENT
"Tidak usah bunuh-bunuhan. Mari kita bangun karena sudah dikasih provinsi. Dari satu provinsi, dua provinsi, sekarang enam provinsi. Ngapain kita berantem, bunuh-bunuh orang terus?" tuturnya.
Lenis menegaskan, lembaga masyarakat adat akan membantu melakukan pendekatan ke KKB pimpinan Egianus Kogoya dan kelompok separatis lainnya.
"Kita lembaga adat akan kejar mereka. Mereka harus bergabung untuk kerja keras memajukan Papua sebagai sejahtera, damai harus kita tegakkan. Kami tanggung jawab koordinasi dengan masyarakat, harus lepas. Masuk semua, kita bangun semua," pungkasnya.
Tim gabungan TNI-Polri bebaskan 15 orang pekerja pembangunan rumah sakit yang sempat disandera KKB di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (8/2/2023). Foto: Dok. Istimewa