Lenteng Agung Macet meski Ada Flyover Tapal Kuda, DKI Akan Perlebar Jalan

8 April 2021 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara pembangunan flyover Lenteng Agung dan flyover Tanjung Barat atau jalan layang tapal kuda di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (5/8).  Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara pembangunan flyover Lenteng Agung dan flyover Tanjung Barat atau jalan layang tapal kuda di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (5/8). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kawasan Lenteng Agung kerap dilanda kemacetan parah akibat Flyover Tapal Kuda. Padahal, pembangunan flyover itu sendiri ditujukan untuk mengurai kemacetan yang terjadi akibat perlintasan kereta.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, macet yang kini terjadi merupakan sebuah proses dan hanya akan berlangsung sementara, karena Pemprov akan melakukan pelebaran jalan.
“[Kemacetan di Lenteng Agung] itu proses, sekarang masih macet. Nanti kita akan lihat dan lakukan pelebaran [jalan], tidak hanya lebih baik dan cepat, tapi juga tidak macet,” jelas Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/4).
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menghadiri peluncuran Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Nasional di Aula Lt. 2 Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/3). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Ia meyakinkan bahwa keberadaan flyover tapal kuda itu tidak akan semakin mempermacet lalu lintas, melainkan akan mampu mengurai kemacetan. Tak hanya itu, tapal kuda juga memperindah Jakarta.
“Dengan adanya tapal kuda tidak ada macet dan memperindah. Kemacetan sementara, nanti diperlebar dan diperluas biar tidak macet,” kata dia.
Merespons kekhawatiran soal pelebaran jalan yang bisa berdampak pada penggusuran di pinggir jalanan, Riza mengatakan Pemprov sudah merencanakan dan memperhitungkan dengan matang, sehingga warga tak perlu khawatir.
ADVERTISEMENT
“Di situ sudah diperhitungkan, jadi waktu kita merencanakan, kita sudah hitung di mana yang terkena pelebaran, di mana ada peningkatan semua sudah diperhitungkan. Semua perencanaan itu disesuaikan. Jadi, tidak mungkin kita membuat suatu kebijakan untuk mengurangi kemacetan di satu titik, menimbulkan kemacetan di titik lain,” tutup Riza.