Letjen Hasan Minta Maaf Prajuritnya Serang Warga: Kami Ada Bukan untuk Membunuh

3 Desember 2024 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangdam I/BB, Letjen TNI Mochammad Hasan, membesuk delapan korban keributan oknum TNI AD dengan warga masyarakat di Desa Selamat, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang kini dirawat di RST  Putri Hijau Medan,Senin (11/11) Foto: Dok. Pendam I/BB
zoom-in-whitePerbesar
Pangdam I/BB, Letjen TNI Mochammad Hasan, membesuk delapan korban keributan oknum TNI AD dengan warga masyarakat di Desa Selamat, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang kini dirawat di RST Putri Hijau Medan,Senin (11/11) Foto: Dok. Pendam I/BB
ADVERTISEMENT
Kodam I Bukit Barisan (BB) menetapkan 25 prajuritnya sebagai tersangka dalam kasus penyerangan terhadap warga di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Dalam insiden ini, seorang warga tewas dan 9 lainnya mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
Letjen Mochammad Hasan yang menjabat Pangdam I BB saat peristiwa itu terjadi menuturkan, pihaknya sudah bekerja secara profesional dan bertindak tegas terhadap personel yang terlibat. Untuk itu, ia memastikan TNI bekerja untuk rakyat.
“Jadi, sekali lagi. Sekian kalinya saya meminta maaf kepada masyarakat Sumatera Utara atas kejadian ini dan kejadian lain,” kata Hasan usai serah terima jabatan ke Pangdam I BB Mayjen Rio Firdianto di Kodam I BB di Medan, Selasa (3/12).
“Yakinlah, kami TNI khususnya Kodam I Bukit Barisan yang ada di 4 provinsi, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepri, dan Riau ini kami ada untuk rakyat, bukan kami untuk membunuh rakyat,” tegasnya.
Hasan mengatakan pihaknya juga transparan dalam memproses anggotanya yang terlibat.
ADVERTISEMENT
“Saya, mewakili keluarga besar Kodam 1 Bukit Barisan mohon bantuan teman-teman media untuk menginformasikan bahwa kami semua apabila prajurit melanggar atau terindikasi berbuat pelanggaran semua kita proses tidak ada yang kita tutup-tutupi,” kata dia.
“Sekarang ini sudah sangat transparan dan kita sudah menerima dari Komnas HAM, LPSK, itu semua sudah kita jelaskan,” tegasnya.

25 tersangka, 50 prajurit diperiksa

Kodam I BB sebelumnya memeriksa 50 personelnya yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan warga tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, 25 orang pun ditetapkan sebagai tersangka.
“Sudah (ditetapkan tersangka) ada 25 prajurit. Yang kita periksa lebih dari 50 prajurit. Tapi yang sudah terindikasi,” kata dia.
Insiden penyerangan ini terjadi di Kecamatan Sibiru-biru terjadi pada Jumat malam (8/11) itu. Akibatnya, 1 warga meninggal dan 9 lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT

Motif

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan duduk perkara penyerangan itu.
"Jadi memang diawali oleh anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor, ditegur sama anggota karena mengganggu-meresahkan masyarakat, mengganggu ketertiban di jalan raya juga," kata Agus saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jaktim, Senin (11/11).
Agus menegaskan, anggota kemudian menegur lalu terjadi cekcok.
"Jadi anggota Kodam I menegur, (yang ditegur) tidak terima, terjadi adu mulut, dan kemudian maka terjadilah perkelahian massal," kata dia.