LHKPN Menpora Dito: Ada 4 Tanah-Bangunan Statusnya Hadiah, Nilainya Rp 161 M

14 Juli 2023 16:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Ario Bimo Nandito Ariotedjo alias Dito Ariotedjo jelang sertijab Menpora di Wisma Kemenpora, Jakarta, Selasa (4/4/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ario Bimo Nandito Ariotedjo alias Dito Ariotedjo jelang sertijab Menpora di Wisma Kemenpora, Jakarta, Selasa (4/4/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menpora Dito Ariotedjo mempunyai harta kekayaan sebesar Rp 282 miliar. Hal tersebut berdasarkan data LHKPN yang dilaporkan ke KPK pada 12 Juli 2023.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar asetnya itu terdiri dari tanah dan bangunan. Ia tercatat mempunyai lima aset terkait hal tersebut senilai total Rp 187.595.355.600.
Dalam LHKPN KPK, empat di antara aset tersebut tercatat berstatus hadiah. Nilainya sekitar Rp 161,5 miliar. Berikut rinciannya:
Satu aset lainnya tercatat sebagai hasil sendiri. Yakni Tanah dan Bangunan seluas 200 m2/249 m2 di Kab/Kota Jakarta Selatan. Nilainya Rp 26.000.000.000. Terkait aset berstatus hadiah itu, Dito belum berkomentar.
ADVERTISEMENT
Aset lainnya yang dimiliki Dito ialah 3 mobil senilai Rp 2.180.000.000. Mobil itu terdiri dari Toyota Fortuner, Toyota Alphard, dan Hyundai Ioniq 5.
Dito Ariotedjo menggantikan Zainudin Amali yang memilih fokus sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Pria berusia 32 tahun ini merupakan anak bungsu dari pasangan Arie Prabowo Ariotedjo dan Arti Laksmigati Ariotedjo.
Ayahnya, Arie Prabowo, adalah eks Direktur Utama Antam yang pada Desember 2019 dicopot Menteri BUMN Erick Thohir karena banyak proyek belum rampung. Salah satunya pabrik Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnace di Halmahera Timur.
Dito, pria kelahiran kelahiran Jakarta, 25 September 1990 itu sebelum terjun ke politik merintis sejumlah usaha.
Akhir tahun 2021, Dito bersama Raffi Ahmad dan CEO Prestige Motor Rudy Salim berkolaborasi membentuk Rans Sport. Dito kini menjabat sebagai Chairman Rans Nusantara FC.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada April 2022, Dito masuk dalam jajaran tim ahli Menko Perekonomian. Dito menjadi anggota tim ahli termuda.
Semasa kuliah, Dito aktif berorganisasi di BEM Fakultas Hukum UI. Ia juga sempat menjadi Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI).
Pengalaman organisasinya itu mengantarnya dipercaya menjadi Ketua DPP Partai Golkar Bidang Inovasi Sosial dan Ormas. Ia menjadi Ketua Bidang termuda sepanjang sejarah partai.
Namanya sempat disangkutpautkan dengan kasus BTS. Ia disebut-sebut menerima Rp 27 miliar saat menjadi staf Airlangga Hartarto.
Dito sempat diperiksa Kejagung. Ia membantah soal penerimaan uang tersebut.