Libatkan KNKT, KSAD Pastikan All Out Investigasi Jatuhnya Heli Mi-17 di Kendal

22 Juni 2020 20:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas gabungan menutup bangkai helikopter yang jatuh menggunakan terpal di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas gabungan menutup bangkai helikopter yang jatuh menggunakan terpal di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Staf TNI AD (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, memastikan pihaknya akan all out dalam menginvestigasi penyebab jatuhnya Helikopter Mi-17 milik TNI AD di Kendal, Jawa Tengah, awal Juni lalu. Pun dengan insiden jatuhnya helikopter TNI AD di Oksibil, Papua, pertengahan 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Andika mengatakan, pihaknya melibatkan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT untuk menyelidiki penyebab jatuhnya dua helikopter itu.
“Kami sudah melibatkan KNKT,” ucap Andika Perkasa usai berkunjung ke rumah istri almarhum Lettu Cpn Vira Yudha Bagus Senastri, salah satu korban jatuhnya helikopter di Kendal, Senin (22/6).
KSAD, Jenderal TNI Andika Perkasa. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Menurut Andika, pelibatan KNKT agar pihaknya bisa mendapatkan penilaian tidak hanya dari internal TNI AD namun juga dari pihak luar. Terlebih, KNKT juga punya ahli dalam bidang keselamatan penerbangan.
“Sehingga penilaian itu lebih objektif bukan hanya internal kami. Karena KNKT kan juga punya ekspertis yang sangat dalam, dalam hal keselamatan penerbangan,” jelasnya.
Meski begitu, Andika menuturkan, hingga kini belum ada perkembangan dalam investigasi jatuhnya kedua helikopter itu. Yang jelas, Andika memastikan pihaknya akan all out.
ADVERTISEMENT
“Perkembangannya belum, masih butuh analisis yang masih cukup rumit. Evaluasinya, kami tidak lagi internal, Danpuspenerbad dengan jajaran all out, kita juga libatkan eksternal seperti KNKT tadi sehingga memang benar-benar objektif,” tegasnya.
“Kita ingin tahu apa feedback buat kami sehingga itulah yang harus kami perbaiki,” imbuhnya.
Personel kepolisian berjaga di sekitar lokasi helikopter yang jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
Sedangkan terkait tiga anggotanya yang masih dalam perawatan akibat menjadi korban selamat jatuhnya helikopter di Kendal, Andika menyebut, mereka dalam perkembangan menuju kondisi baik. Ketiganya dirawat di RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
“Kita sudah lihat perkembangannya dari kritis, belum lepas dari kritis yang di RSPAD tetapi potensinya cukup menggembirakan,” katanya.
Suasana evakuasi korban helikopter yang jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6). Foto: Dok. Istimewa
Sementara, dua anggota lain yang dirawat di RS Tentara Bhakti Wira Tamtama Semarang menurut Andika, juga kondisinya baik. Meski butuh penyembuhan yang lama.
ADVERTISEMENT
“Yang di RST kondisinya kemungkinan masih bulan hitungannya, baru bisa keluar, karena memang lukanya membutuhkan waktu. Tapi yang satu mungkin dalam waktu dekat (bisa pulang), tetapi itupun masih harus di kursi roda,” jelasnya.
Personel TNI berjaga di sekitar lokasi helikopter yang jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
Dalam kunjungan ke Semarang ini, kata Andika, pihaknya juga memberi santunan kepada keluarga korban baik meninggal maupun yang terluka.
“Kami berharap itu walaupun tidak seimbang dan tidak ada harganya dibandingkan kehilangan prajurit, suami tercinta, tapi paling tidak mungkin sedikit memberi napas untuk memulai hidup baru,” ujarnya.
Sejumlah warga menyaksikan bangkai helikopter yang jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
Dalam kesempatan yang sama, Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad), Mayor Jenderal TNI Teguh Pudjo Rumekso, menambahkan, ada 13 helikopter Mi-17 dan Mi-35 yang diparkirkan sampai investigasi selesai.
”Ini masih (berlangsung) investigasi, sementara yang lain kita masih grounded-kan. Yang di-grounded ada MI35 ada 5, kemudian Mi-17 ada 8,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Helikopter milik TNI AD berjenis Mi-17 mengalami kecelakaan dalam dua tahun terakhir. Masing-masing jatuh di Oksibil, Papua pada 28 Juni lalu. Sedangkan satu lagi jatuh di Kendal, Jawa Tengah pada 6 Juni lalu, saat dalam proses pelatihan.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
————-----------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.