Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Libur Panjang di Bromo, Antrean Jip hingga Toilet Mengular
28 Januari 2025 15:01 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Tempat wisata Gunung Bromo , Jawa Timur , dipadati pengunjung pada masa libur panjang Isra Mikraj-Imlek ini. Hal ini terlihat dari antrean jip hingga toilet umum di kawasan Gunung Bromo yang mengular.
ADVERTISEMENT
Muhammad Imron, salah satu karyawan travel Bromo Alvis, mengatakan kemacetan jip pengantar wisatawan ini terjadi sejak Minggu (26/1) hingga Senin (27/1) siang.
"Terkait macetnya itu hal yang biasa di musim liburan. Sebenarnya macetnya sudah dua hari kemarin sama tanggal 26. Panjang (kemacetannya) dari Savana sampai ke kafe Bromo yang bikin macet," kata Imron kepada kumparan, Selasa (28/1).
Menurutnya, permasalahan kemacetan di wisata Gunung Bromo pada libur panjang kali ini berada di bagian loket pintu masuk. Selain itu juga adanya pembatasan kuota pengunjung setiap harinya dan penerapan pembelian tiket secara online. Sedangkan pengunjung yang langsung ke lokasi membludak.
"Jadi yang dapat kuota sama yang pesan online di lokasi saling campur, jadi aturannya kurang maksimal. Jadi yang nggak dapat online terpaksa diberhentikan, yang dapat kuota campur di situ. Terpaksa yang di belakang berhenti juga, terjadi chaos gitu lah," terangnya.
ADVERTISEMENT
Antrean Toilet Mengular
Selain terjadi penumpukan di loket, kata Imron, antrean juga mengular di toilet kawasan Gunung Bromo, tepatnya toilet bagian perempuan.
"Untuk toilet itu setahu saya yang antre itu toilet wanitanya. Untuk toilet laki-lakinya sudah disediakan yang toilet berdiri ada sekitar 6 kalau nggak salah dan buat BAB ada dua. Untuk toiletnya ada dua kiri dan kanan. Sebenarnya toilet wanitanya sampai mengular," jelasnya.
Ia pun berharap ada perbaikan sistem dalam pelayanan tiket wisata Gunung Bromo agar tidak ada penumpukan panjang saat musim liburan.
"Saya melihatnya lebih kepada penanganan tiket sih lebih dibenerin lagi sistemnya. Soalnya kasihan juga, ya pelaku, ya konsumen. Harganya sudah naik, terus pelayanannya gitu-gitu aja. Kan, ya, gimana pandangannya. Bromo kan sekelas internasional kok kayak gitu," ungkapnya.
Tanggapan Pengelola
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Septi Eka Wardhani, mengatakan kemacetan kemarin terjadi karena banyaknya pengunjung dalam libur panjang kali ini.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, kata Septi, pihaknya menerapkan sistem kuota sebanyak 2.752 orang pada hari biasa untuk menghindari kemacetan dan kepadatan pengunjung.
"Namun demikian, memang pada liburan ini kami menambahkan extra kuota kunjungan sampai 100% yang kami buka mulai jam 5.30 WIB (tidak untuk melihat sunrise dan menghindari kepadatan di jalur Pananjakan). Tentunya kondisi ditambahnya kuota ini menyebabkan bertambahnya kepadatan pengunjung," kata Septi.
"Untuk itulah, kami mengharapkan agar masyarakat bisa memahami alasan kami menerapkan kuota pengunjung. Tentunya kondisi liburan kemarin yang menyebabkan padatnya pengunjung menjadi evaluasi bagi kami, apakah ke depan akan tetap menambahkan kuota pada hari-hari tertentu (contohnya pada saat liburan), dan berapa kuota tambahan yang akan diberikan," lanjutnya.
Terkait dengan sistem tiket, pihaknya masih menerapkan booking dan payment online. Ia mengimbau untuk mengurangi antrean di pintu masuk, pastikan semua pengunjung untuk membeli tiket jauh-jauh hari dan membawa barcode masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Antrean di pintu masuk terjadi karena banyaknya pengunjung yang belum membeli tiket, atau barcode bukti booking online dibawa oleh salah satu anggota rombongan dan keberadaannya susah dicari. Maka pastikan sebelum berkunjung sudah memiliki tiket dan siapkan barcode yang mudah dicari/dicek oleh petugas untuk di-scan dan dicek jumlah pengunjung yang tertulis di bukti booking online dengan jumlah pengunjung/rombongannya," terangnya.
Kemudian, terkait dengan fasilitas toilet di kawasan Gunung Bromo, pihaknya belum bisa memperbanyak bangunan karena terdapat aturan sendiri. Yakni, di kawasan taman nasional tidak boleh terlalu banyak bangunan masif, termasuk toilet.
"Kita sama-sama harus menyadari bahwa kawasan wisata Bromo adalah kawasan wisata di dalam kawasan konservasi yang bernama Taman Nasional dengan jenis wisata alam terbatas," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, wisata Gunung Bromo ditutup sementara sejak Senin kemarin (27/1) dan dibuka kembali pada Selasa (28/1). Hal ini karena adanya acara adat setempat bernama Wulan Kapitu.
"(Ditutup) kemarin mulai jam 15.00 WIB sampai hari ini jam 23.59 WIB," jelasnya.
Berikut data pengunjung wisata Gunung Bromo sejak Minggu (26/1) hingga Senin (27/1) :