Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Libur Panjang, Pasar Wisata Pelipur Lara di Bali Pakai Bambu Buat Jual-Beli
28 Januari 2025 15:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Desa terbersih se-dunia ini menyediakan Pasar Pelipur Lara. Yaitu pasar yang menggunakan bambu sebagai alat tukar transaksi antara pelaku usaha UMKM setempat dan wisatawan. Uang bambu ini belaku selama libur panjang saja.
Pasar Pelipur Lara ini merupakan pasar kuliner. Pasar mengusung konsep wisata ramah lingkungan, yakni seluruh kemasan kuliner dilarang menggunakan plastik. Kemasan wajib berbahan seperti daun dan bambu.
Suasananya semakin estetik karena seluruh pedagang memakai pakaian dan stand UMKM tradisional.
"Jadi ketika wisatawan berkunjung bisa menikmati keindahan hutan bambu sambil kulineran," kata Ketua pengelola Desa Penglipuran, Wayan Sumiarsa saat dihubungi, Selasa (28/1).
Tarif tiket masuk Desa Penglipuran Rp 25 ribu untuk wisatawan domestik dewasa dan Rp 15 ribu untuk anak-anak. Khusus turis asing dewasa Rp 50 ribu dan anak-anak Rp 30 ribu.
ADVERTISEMENT
Turis selanjutnya bisa menukarkan uang mata rupiah menjadi uang bambu di pintu masuk. Harga satu mata uang bambu Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu. Adapun jenis kuliner yang disediakan adalah minuman dan makanan tradisional khas Desa Penglipuran.
Salah satunya minuman terkenal adalah loloh atau jamu cemcem. Jamu ini terbuat dari daun kecemcem yang baik untuk kebugaran tubuh hingga mengobati panas dalam.
Kunjungan Membludak Selama Libur Panjang
Jumlah kunjungan turis ke Desa Penglipuran membludak selama libur panjang akhir Januari 2025 ini. Pada Minggu (26/1) dan Senin (27/1) kemarin. Rata-rata jumlah kunjungan mencapai 9.600 orang per hari.
Padahal, kapasitas tampung desa cuma 2 ribu. Jumlah kunjungan turis pada hari biasanya sekitar 3 ribu orang per hari.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kami harus mengambil kebijakan buka tutup agar bisa mengontrol situasi kenyamanan dan keamanan wisatawan, " katanya.
Dalam dua hari ini, rata-rata wisatawan terpaksa mengantre satu jam lebih untuk masuk dan menikmati wisata budaya dan kuliner di Desa Penglipuran.
"Kalau hari ini antrean tidak sepakat kemarin. Pagi aja tadi ada antre maksimal 30 menit," sambungnya.
Sumiarsa mengimbau seluruh wisatawan yang berkunjung ikut menjaga kebersihan dan tidak membawa makanan kemasan plastik selama Pasar Pelipur Lara digelar.
"Selain itu, kami harap apa pun kebijakan atau aturan di lapangan (seperti pelaksanaan buka tutup masuk desa wisata Penglipuran) selama Imlek harap dimaklumi, semuanya untuk kenyamanan dan keselamatan wisatawan," katanya.