Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Libur Tahun Baru 2019, 6 Ribu Wisatawan Nikmati Jip Lava Tour Merapi
1 Januari 2019 13:59 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
Wisata Lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, DIY, masih menjadi favorit masyarakat. Salah satunya wisata Jip Lava Tour Merapi. Pada libur awal Tahun Baru 2019, sekitar 6 ribu wisatawan yang menikmati jasa keliling lereng Gunung Merapi dengan menggunakan jip itu.
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Barat, Dardiri, mengatakan, masa puncak liburan akhir tahun 2018 terjadi pada 23 Desember 2018 lalu. Saat itu, wisatawan yang menggunakan jasa Jip Lava Tour mencapai 9 ribu wisatawan per hari.
“Masih bagus mas, wisatawan masih lumayan banyak. Sebetulnya puncaknya tanggal 23 Desember itu, tapi sampai sekarang masih. Ya masih sekitar 6 ribuan pengunjung. Kemarin-kemarin sampai 8 ribu, 9 ribu pengunjung,” katanya saat dihubungi kumparan, Selasa (1/1/2019).
Dardiri mengaku, menurunnya jumlah wisatawan tersebut lantaran libur panjang sudah hampir usai. Di akhir libur panjang kali ini wisatawan di dominasi wisatawan lokal sekitar DIY dan Jawa Tengah.
“Besok (wisawatan) sudah pada mau pulang liburan udah mulai masuk (sekolah). Sekarang (yang datang wisatawan) lokal-lokal Yogyakarta dan Jawa Tengah,” katanya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain wisatawan mancanegara juga tidak terlalu banyak. Menurut Dardiri, puncak wisatawan mancanegara terjadi pada Mei-Juni sesuai libur panjang di kawasan Eropa.
“Wisatawan asing (jumlahnya) satu-dua. Bulan Desember kan jarang wisatawan dari luar,” katanya.
Meski angka wisatawan masih tinggi, sejauh ini rute Jip Lava Tour masih aman. Kemacetan terjadi hanya di parkiran sejumlah destinasi wisata di Lereng Gunung Merapi.
Dardiri mengaku ada beberapa wisatawan yang ingin menyaksikan lava pijar Gunung Merapi. Pihaknya pun mengaku siap untuk mengantar wisatawan ke spot terbaik menyaksikan lava pijar yang aman.
“Kemarin image wisatawan kan takut Merapi. Aktivitas Merapi enggak masalah. Seandainya ada yang ingin melihat lava pijar kami siap di titik-titik tertentu yang lebih aman. Satu-dua wisatawan ada yang ingin melihat lava pijar. Tapi untung-untungan kan tidak bisa dilihat setiap hari,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di Jalan Kaliurang KM 10, Ngaglik, Sleman, kendaraan menuju arah lereng Gunung Merapi sudah berkurang dibanding beberapa hari yang lalu.
Lereng Gunung Merapi Punya Destinasi Wisata Baru di 2019
Pada 2019 akan ada destinasi wisata baru di Bukit Turgo, Pakem, Sleman. Wisata tersebut nantinya berupa ecoeduwisata. Selain menikmati jip, pengunjung juga dapat memetik salak pondoh, berternak kambing etawa, dan belajar mengenai jenis anggrek dan bambu.
“Saat ini pembenahan lapangan parkir. Ada beberapa anggrek dan 27 jenis bambu. Mungkin nanti wisatawan bisa melihat keindahan alam dan pemerahan susu kambing peranakan etawa, juga menikmati salak pondoh,” katanya. Diperkirakan sebelum Lebaran destinasi baru itu dapat dinikmati para wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih, mengatakan target kunjungan wisata di Sleman pada 2018, mencapai 8 juta wisatawan. Hingga November, tercatat sudah ada 7,7 juta kunjungan wisatawan atau 96,66 persen target kunjungan.
ADVERTISEMENT
“Tahun 2017 kita hanya menargetkan 6 juta kunjungan, namun capaian kunjungan hingga 7,2 juta. Maka dari itu ada tantangan untuk 2018 mencapai pada angka 8 juta kunjungan,” katanya pada akhir 2018 lalu.
Ning menjelaskan sejumlah event diakuinya turut memberikan sumbangsih pada kunjungan wisatawan. Ke depan sejumlah destinasi wisata akan terus dioptimalkan terutama di sektor SDM untuk mendukung program desa wisata.