Liburan Panjang Bisa Bikin Anak Lupa Pelajaran? Orang Tua Perlu Cek Fakta Ini!

9 Juni 2025 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Ilustrasi anak kesulitan belajar setelah liburan panjang. Foto: fast-stock/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kesulitan belajar setelah liburan panjang. Foto: fast-stock/Shutterstock
Liburan sekolah selalu dinanti anak-anak karena jadi momen bebas dari rutinitas belajar. Tapi di balik waktu santai ini, ada risiko yang sering luput dari perhatian: kemampuan anak bisa menurun jika terlalu lama tidak terasah atau yang sering disebut learning loss.
Learning loss merujuk pada hilangnya pengetahuan dan keterampilan, baik secara umum maupun spesifik, yang terjadi akibat terputusnya proses belajar selama masa liburan sekolah.
Analisis dari Center for Summer Learning di Johns Hopkins University menunjukkan bahwa setiap kali liburan musim panas, rata-rata siswa mengalami penurunan kemampuan belajar setara dengan satu bulan kemampuan membaca dan dua bulan keterampilan matematika.

Kurangnya Aktivitas Selama Liburan

Ilustrasi anak bermain smartphone. Foto: Dean Drobot/Shutterstock
Meski Indonesia tidak mengenal liburan musim panas, risiko penurunan kemampuan belajar tetap ada. Libur semester atau kenaikan kelas di Indonesia juga bisa berlangsung cukup lama—sekitar dua minggu hingga tiga bulan—bergantung pada jenjang pendidikan dan kebijakan sekolah.
Bukti bahwa penurunan kemampuan belajar bisa terjadi bahkan tanpa liburan panjang terlihat saat pandemi COVID-19. Ketiadaan pengawasan selama masa libur sekolah pun menjadi faktor yang memperbesar risiko itu .
Banyak anak dibiarkan mengisi waktu dengan aktivitas yang tidak terkait dengan pembelajaran atau pengembangan kreativitas, tanpa pendampingan orang tua.

Cara Mencegah Kemampuan Belajar selama Libur Sekolah

Ilustrasi anak yang melakukan kegiatan eksploratif selama liburan. Foto: Ground Picture/Shutterstock
Untuk mencegah hilangnya kemampuan belajar anak selama masa liburan, perlu ada upaya dari orang tua untuk mencegahnya.
National History Museum of Utah menyarankan orang tua untuk mencari kegiatan yang eksploratif dan interaktif ke anak selama liburan. Mulai dari mengunjungi museum, bermain sains, atau mengikuti program tertentu yang sudah dirancang oleh sekolah selama masa libur.
Salah satu sekolah yang terus berupaya agar eksplorasi dan masa belajar anak tetap terjaga selama liburan sekolah adalah Jakarta Intercultural School (JIS).
JIS menawarkan kegiatan libur untuk siswa sekolah dasar, menengah, dan atas yang penuh dengan keseruan, eksplorasi, sekaligus memberikan kesenangan bagi anak. Ada beragam kegiatan menarik dan pengalaman di JIS Academy Summer Program yang dapat dipilih demi memastikan liburan anak tetap bermanfaat.
Tahun ini, dari 9 Juni hingga 8 Agustus, JIS Academy Summer Program memberikan kegiatan seru yang bisa mengasah kemampuan bahasa anak, atletik, sains dan teknologi, hingga public speaking anak. Misalnya:
Jakarta Intercultural School Summer Program. Foto: dok. JIS
Tentu saja kegiatan ini terbuka untuk JIS Family, alias siswa JIS. Namun, Non JIS Family (siswa sekolah lain) juga bisa mendapatkan kesenangan, pembelajaran, dan pengalaman yang sama.
Jika Anda tertarik untuk mendaftarkan anak untuk ikut JIS Academy Summer Program ini, bisa mendaftarkan dengan klik di sini. Daftar sekarang juga karena kuotanya terbatas!