Lima Tsunami Besar di Indonesia Selama 30 Tahun Terakhir

30 September 2018 9:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tsunami. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tsunami. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki 17.000 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Oleh karena itu, di Indonesia tak jarang terjadi bencana alam seperti tsunami.
ADVERTISEMENT
Dihimpun kumparan dari berbagai sumber, Sabtu (29/9), Indonesia sedikitnya telah lima kali diterjang tsunami. Mulai di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga ke Papua.
Untuk itu, kumparan akan membahas satu per satu lima tsunami besar yang pernah menerjang Indonesia.
Tsunami Aceh
Pada akhir tahun 2004 tepatnya tanggal 26 Desember, ada satu peristiwa yang tak pernah dilupakan oleh masyarakat Indonesia khususnya Aceh. Sebab, pada tanggal itu, gempa dengan kekuatan 9,1 magnitudo disertai tsunami mengguncang bumi Serambi Makkah.
Kejadian itu terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07:58 WIB. Gelombang tsunami yang menerjang Aceh saat itu mencapai ketinggian 30 meter atau 100 feet.
Akibatnya sebanyak 170.000 orang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami tersebut. Saat itu menurut US Geological Survey, gempa ini adalah satu dari sepuluh gempa terburuk sekaligus tsunami terburuk sepanjang sejarah.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu tsunami tak hanya menerjang Indonesia namun juga negara-negara di pesisir seperti Sri Lanka, Thailand, Somalia, dan Malaysia. Namun yang terparah terjadi di Indonesia.
Tsunami ketika itu mengakibatkan pemerintahan lumpuh total. Saat ini untuk mengenang peristiwa tersebut, pemerintah membangun Museum Tsunami.
Tsunami Aceh (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Tsunami Aceh (Foto: Wikipedia)
Tsunami Pangandaran
Dua tahun berselang tepatnya tanggal 17 Juli 2006, tsunami kembali menyambangi Indonesia tepatnya di Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat. Sebelum tsunami datang, sama seperti di Aceh, gempa mengguncang Pangandaran dengan kekuatan 7,7 magnitudo.
Lalu tsunami dengan ketinggian lebih dari 5 meter 'menelan' manusia yang ada di sekitarnya, diperkirakan 550 orang meninggal dunia dan 200 lebih lainnya dilaporkan hilang. Tercatat enam kecamatan dan puluhan desa juga porak-poranda akibat hantaman tsunami tersebut.
ADVERTISEMENT
Tsunami Mentawai
4 tahun kemudian, gempa bumi disertai tsunami kembali menerjang Indonesia. Kali ini gempa disertai tsunami itu terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Gempa terjadi pada tanggal 25 Oktober 2010 dengan kekuatan 7,7 magnitudo dengan pusat gempa di lepas pantai Sumatera. Gempa Mentawai yang disertai tsunami ini terjadi pada malam hari tepatnya pukul 21.42 WIB.
Tercatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi selama 4 menit 40 detik. Sementara ketinggian tsunami yang menerjang Kepulauan Mentawai sekitar 10 meter dan melibas 77 desa.
Akibatnya, 286 orang dilaporkan tewas dan 252 orang lainnya dilaporkan hilang.
Tsunami Biak
Kembali ke 22 tahun lalu tepatnya pada tanggal 17 Februari 1996, Biak di Papua sempat dilanda gempa disertai tsunami. Gempa yang mengguncang Biak saat itu berkekuatan 8,1 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Sedangkan tsunaminya mencapai ketinggian 7 meter dan menyebabkan 1.018 rumah hancur. Selain itu kurang lebih 109 orang dilaporkan meninggal akibat gempa disertai tsunami ini.
Sekitar 5 menit sebelum tsunami menghantam Biak, air laut sempat surut. Lalu setelah itu dengan suara gemuruh gelombang besar datang menghantam Biak dengan kecepatan 300-600 km per jam.
Bahkan setelah gempa pertama, Biak mengalami 300 kali gempa susulan. Pusat gempa berada di lokasi 50 km di sebelah utara Biak.
Tsunami Donggala
Gempa 7,7 magnitudo melanda Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9), sekitar pukul 17.02 WIB. Akibat gempa itu, kawasan Palu dilanda tsunami.
Sesaat setelah gempa Donggala terjadi, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami. Setelah 30 menit, BMKG menyatakan peringatan dini tsunami berakhir atau pada 17.38 WIB.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan analisis BMKG, gempa di zona sesar tersebut mempunyai kedalaman yang dangkal, 0-60 kilometer. Hal itu menyebabkan Palu menjadi lokasi rawan tsunami.
Akibat gempa disertai tsunami itu, sebanyak 410 orang meninggal dunia. Sementara 29 orang lainnya masih dilaporkan hilang.
Presiden Joko Widodo rencananya akan meninjau langsung lokasi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Jokowi akan berkunjung ke sana pada Minggu (30/9) esok.
"Presiden Jokowi besok akan langsung terbang langsung ke Palu, untuk meninjau langsung kondisi di lapangan," kata Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (29/9).