Limbah Medis Diduga Bekas Penanganan Pasien Corona Menumpuk di 2 TPA di Bekasi

2 Juli 2020 11:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi diduga adanya limbah medis yang dibuang ke TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Tim kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi diduga adanya limbah medis yang dibuang ke TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Tim kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Organisasi pemerhati lingkungan Koalisi Persampahan Nasional menemukan adanya limbah medis yang diduga bekas penanganan pasien virus corona dibuang ke dua Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
"Itu limbah (medis) dari rumah sakit, bisa juga klinik atau puskesmas yang berada di Bekasi," kata Ketua Koalisi Persampahan Nasional, Bagong Suyoto, saat dihubungi, Kamis (2/7).
Dia menuturkan, limbah medis marak dijumpai saat pandemi COVID-19. Bagong menuding, fenomena ini terjadi akibat membeludaknya jumlah penggunaan alat pelindung diri (APD) selama penanganan pandemi.
"Indikasinya kan begini, kalau rumah sakit atau klinik punya insinerator (alat pemusnah limbah B3), dia wajib bekerja sama dengan pihak ketiga agar tidak dibuang ke TPA," terangnya.
Kondisinya saat ini, lanjut dia, terdapat sejumlah rumah sakit atau klinik yang tidak menyerahkan limbah medisnya ke pihak ketiga padahal mereka tidak memiliki alat insinerator.
Alhasil, fenomena limbah medis yang ditemukan di TPA Burangkeng dan TPA Sumur Batu milik Pemerintah Kota Bekasi marak ditemukan selama pandemi COVID-19.
Lokasi diduga adanya limbah medis yang dibuang ke TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Tim kumparan
ADVERTISEMENT
"Berarti ada pembuangan sembarangan, salah satu indikasinya pembuangan (limbah medis) di TPA," tegasnya.
Adapun limbah medis yang ditemukan di TPA di wilayah Bekasi terdiri dari limbah masker, sarung tangan medis, bahkan bekas pembungkus infus hingga alat pelindung diri (APD).
Kondisi limbah medis di TPA saat ini sudah bercampur dengan domestik.
Dia juga menilai, penggunaan masker untuk masyarakat umum merupakan penyumbang limbah berbahaya yang bermuara di TPA.
"Harus ada kepedulian dari pemda (pemerintah daerah), Kementerian KLHK sudah menekankan sampah medis dan rumah tangga COVID-19 ditangani harus mengikuti prosedur," tutupnya. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membenarkan adanya temuan sampah medis yang diduga bekas penanganan pasien virus corona di TPA di daerahnya.
ADVERTISEMENT
"Nah yang kita khawatirkan adalah masker yang bekas dipakai tim surveillance, tim yang mengecek ODP, PDP," kata Rahmat Effendi.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)