Lingkungan Lestari Serigala Kembali, Petani Jerman Khawatir

19 Februari 2019 13:15 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi serigala. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi serigala. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Jerman terkenal dengan alamnya yang indah. Negara tersebut memiliki hutan yang sangat rimbun seperti Black Forest, ratusan bangunan mirip kastil Cinderella yang terletak di tengah-tengah hutan, bukit-bukit yang hijau, sungai yang bersih, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Tidak heran jika salah satu kegiatan favorit orang Jerman adalah berjalan-jalan di hutan untuk menikmati indahnya alam bebas. Namun bagaimana rasanya jika perjalanan di dalam hutan harus dihantui dengan ketakutan dimakan serigala seperti cerita Gadis Kecil Berkerudung Merah?
Bagai dua sisi mata pisau, serigala di alam bebas diinginkan sekaligus dihindari. Sekitar 150 tahun yang lalu, serigala diburu habis-habisan sampai punah di Jerman. Namun meningkatnya populasi serigala di alam bebas saat ini merupakan kisah sukses pelestarian lingkungan di negara tersebut.
Suasana Pegunungan Harz di Jerman. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
Serigala diperkenalkan kembali untuk hidup di alam bebas di Jerman setelah Jerman Barat dan Timur bersatu pada 1990. Selain itu, habitat hewan tersebut juga dijaga dengan baik dan didukung oleh hukum yang kuat. Hukum Uni-Eropa melarang pembunuhan serigala kecuali jika hewan tersebut mengancam nyawa manusia.
ADVERTISEMENT
Menurut Badan Federal untuk Konservasi Alam, populasi serigala di Jerman meningkat sebanyak 36 persen setiap tahunnya. Selama 2017-2018 penampakan serigala di Jerman digambarkan sebagai berikut: 73 kawanan, 30 pasang, dan 3 ekor. Melalui angka tersebut, populasi serigala di Jerman diprediksi ada ribuan jumlahnya.
Kembalinya serigala yang sangat dicintai oleh para aktivis lingkungan ternyata tidak disukai oleh semua orang, terutama petani. Kisah dalam dongeng soal domba-domba yang dimangsa serigala sekarang benar-benar nyata terjadi di Jerman.
Ilustrasi serigala. Foto: Pixabay
Pada 2017, ada lebih dari 1.667 domba dan hewan ternak lainnya dimangsa serigala dalam 472 kasus. Artinya kasus penyerangan serigala terjadi lebih dari satu kali sehari. Angka tersebut meningkat sebanyak 55 persen dari tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Meningkatnya populasi serigala dengan cepat tidak diimbangi dengan adaptasi yang baik oleh para petani. Cara petani menyimpan domba dan kambing harus diadaptasikan dengan kehadiran serigala saat ini, seperti misalnya pemasangan pagar yang lebih kuat dan aman, atau dipekerjakannya anjing penjaga terutama di malam hari.
Sementara Menteri Pertanian Jerman, Julia Klöckner, menginginkan adanya perubahan hukum yang mengatur serigala. Ia berharap serigala bisa ditembak ketika populasinya telah melewati batas yang bisa diterima.
Namun banyak yang meragukan hal tersebut karena menembak serigala tidak akan menyelesaikan masalah.
Kondisi pertanian di Jerman. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan