Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei ini, pasangan Andika-Hendi unggul dengan tingkat elektabilitas sebesar 36,2 persen, melampaui pasangan Luthfi-Yasin yang memperoleh 25,5 persen.
Peneliti Litbang Kompas, Vincentius Gitiyarko, mengaitkan dukungan dari Gen Z terhadap Andika-Hendi dengan upaya sosialisasi melalui media yang dekat dengan segmen anak muda.
"Andika-Hendi terpantau lebih aktif menggunakan media-media yang populer di kalangan anak muda, sementara pasangan Ahmad Luthfi -Yasin lebih banyak menggunakan metode kampanye tradisional seperti baliho dan spanduk," ujarnya.
Dalam survei yang berlangsung dari 15 hingga 20 Oktober 2024 ini, Andika-Hendi mencatat elektabilitas 28,8 persen, unggul tipis dengan selisih 0,7 persen dari Luthfi-Yasin yang memperoleh 28,1 persen. Sebanyak 43,1 persen responden belum menentukan pilihan.
Unggulnya Andik-Hendi juga terlihat dalam survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Kamis (31/10). Dalam survei yang digelar pada 17-22 Oktober 2024 tersebut, elektabilitas Andika-Hendi tercatat mencapai 48,1 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan elektabilitas Luthfi-Yasin yang mencapai 47,5 persen.
ADVERTISEMENT
Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad, mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap kenaikan suara Andika-Hendi, antara lain meningkatnya pengenalan publik terhadap sosok Andika Perkasa dari 60 persen di September menjadi 67 persen di Oktober 2024. Tingkat penerimaan publik atau likeability Andika juga tercatat tinggi di angka 92 persen, sementara Luthfi memiliki likeability sebesar 85 persen.
Lebih lanjut, ia menuturkan, semakin banyak yang dikenal, penerimaan publik atau likeability pada Andika juga sangat besar, yakni 92 persen. Sementara likeability Luthfi sekitar 85 persen.
"Tingkat likeability yang tinggi pada Andika berhubungan dengan persepsi positif terhadap kualitas pribadinya, seperti perhatian pada masyarakat, integritas, ketegasan, kemampuan memimpin, hingga aspek personal," ujar Saidiman.
Ia juga mengamati bahwa latar belakang Andika sebagai mantan Panglima TNI kemungkinan berperan dalam membangun persepsi positif publik. Survei ini juga menunjukkan bahwa 74 persen responden menyatakan lebih percaya kepada militer dalam menjalankan tugas negara, sementara yang menyatakan lebih percaya pada polisi hanya 18 persen.
ADVERTISEMENT
Saidiman juga mencatat bahwa Andika lebih optimal dalam menggunakan media sosial dan internet, yang dianggap oleh responden sebagai saluran kampanye yang efektif.
"Dalam kampanye virtual, Andika terpantau lebih intensif dalam satu bulan terakhir," tutupnya.