Litbang Kompas: Bobby-Surya 44,9%, Edy Rahmayadi-Hasan 28%

6 November 2024 9:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paslon 01 Pilgub Sumut, Bobby Nasution-Surya bersama paslon 02 Edy-Hasan di Grand Mercure Hotel, Rabu (30/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Paslon 01 Pilgub Sumut, Bobby Nasution-Surya bersama paslon 02 Edy-Hasan di Grand Mercure Hotel, Rabu (30/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru mereka terkait elektabilitas paslon di Pilgub Sumut 2024 pada Rabu (6/11).
ADVERTISEMENT
Ada dua paslon bertarung yakni paslon nomor urut 1 Muhammad Bobby Afif Nasution-Surya dan paslon nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri.
Hasil Litbang Kompas, pasangan Bobby-Surya unggul dari Edy-Hasan. Bobby meraih 44,9 persen sedangkan Edy hanya 28 persen.
"Perolehan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan model tertutup (pilihan jawaban terbatas dan dibacakan) kepada responden Sumut. Tingkat keterpilihan ini tidak dapat dilepaskan dari faktor popularitas dan kesukaan terhadap sosok cagub-cawagubnya," kata Litbang Kompas.
Survei Litbang Kompas di Pilgub Sumut 2024 Foto: Litbang Kompas
Litbang Kompas mengatakan, dari aspek popularitas, kedua paslon sudah menunjukkan selisih 9 persen. Eks Wali Kota Medan (2021-2024) Bobby dan eks Bupati Asahan (2021-2024) Surya mendapat popularitas sebesar 79,2 persen.
Sedangkan eks Gubernur Sumut (2018-2023) Edy Rahmayadi dan eks Tenaga Ahli Menteri Agama Hasan Basri di angka 70,5 persen.
ADVERTISEMENT
"Temuan ini sekaligus menegaskan tren sejak Survei Pilkada Sumut pada Juni 2024. Kala itu, popularitas Bobby terlihat unggul di peringkat pertama dibandingkan ”Ayah Edy” yang menduduki peringkat kedua," kata Litbang Kompas.
"Dari sisi keunggulan, paslon Bobby-Surya dianggap lebih mewakili identitas sosial masyarakat Sumut dibandingkan paslon Edy-Hasan," tambah mereka.
Survei Litbang Kompas di Pilgub Sumut 2024 Foto: Litbang Kompas

27,1 persen Belum Menentukan Pilihan

Meski begitu, masih ada 27,1 persen masyarakat Sumut yang belum menentukan pilihan. Litbang Kompas menjelaskan, selisih 16,9 persen elektabilitas masih memberikan peluang terbuka bagi kedua paslon.
"Sebab, di satu sisi kelompok pemilih kuat (strong voters) masih berada di angka 58,4 persen. Di sisi lain, masih tersisa 32,4 persen kelompok pemilih yang masih dapat berubah pilihan politiknya dan 9,3 persen yang belum menentukan pilihan cagub-cawagub," kata Litbang Kompas.
Dua paslon Pilgub Sumut pada debat perdana di Grand Mercure Hotel, Kota Medan, pada Rabu (30/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
Litbang Kompas menilai, pasangan Edy-Hasan perlu merapatkan barisan untuk menjaga soliditas. Sebab, 4 dari 10 pemilih Edy di Pilkada Sumut 2018, kini memindahkan pilihannya kepada sosok Bobby-Surya yang juga mendapat limpahan dari pemilih Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
ADVERTISEMENT
"2 minggu sisa waktu masa kampanye menjadi momentum penting bagi setiap paslon untuk menguatkan basis dukungan dan mobilisasi suara pemilih," kata Litbang Kompas.
"Dua strategi ini akan menentukan hasilnya nanti, apakah kian melebar jarak elektabilitas kedua paslon ataukah kemampuan Edy-Hasan menyalip keunggulan Bobby-Surya di menit-menit akhir," tutup mereka.
Survei Litbang Kompas ini digelar 22-28 Oktober. Total ada 800 responden di Sumut. Margin of Eror sebesar 3,46%. Survei dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas.