Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Litbang Kompas: Loyalitas Pemilih PDIP dan PKS Turun, Pilihan Capres Jadi Faktor
25 Oktober 2022 11:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Litbang Kompas menjumpai temuan baru dari survei periode 24 September sampai 7 Oktober 2022. Hasilnya, terjadi pergeseran pemilih partai politik menjelang Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Dari sembilan parpol yang berada di parlemen, semuanya mengalami penurunan loyalitas pemilih. Termasuk PDIP dan PKS, kedua partai tersebut dikenal memiliki kedekatan dengan pemilihnya melalui faktor nilai identitas dan ideologi dibandingkan partai lain.
"Dalam survei Oktober ini, ketiga partai ini tetap meraih tingkat kesetiaan pemilih yang lebih tinggi dibandingkan parpol lain. Namun, kecenderungan penurunan lebih terjadi pada pemilih PDI-P dan PKS," ungkap laporan Litbang Kompas dikutip dari Koran Kompas, Selasa (25/10).
Pada survei ini, loyalitas pemilih PDIP terekam di angka 65,3 persen. Terjadi penurunan sebanyak 3 persen dibandingkan survei pada Juni 2022 dan turun 6 persen dibandingkan survei periode Januari 2022.
Sementara PKS berada di angka 65,2 persen, turun 8 persen dari survei Juni 2022. Penurunannya lebih tinggi hingga mencapai 10 persen jika dibandingkan survei Januari 2022.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, tingkat loyalitas pemilih PKB justru relatif stabil dalam. Partai yang memiliki kedekatan emosional dengan nahdliyin tersebut terekam memiliki loyalitas pemilih lebih tinggi, yakni 82,1persen.
Selain melihat loyalitas dalam fenomena pergeseran pemilih partai, survei ini juga menemukan bahwa raihan elektoral dipengaruhi oleh calon presiden yang akan diusung.
"Artinya, loyalitas pemilih partai politik berpeluang kembali 'terganggu' dengan faktor calon presiden yang diusung partai politik. Ada kecenderungan, loyalitas pemilih partai politik kembali turun jika sosok calon presiden yang diusung partai pilihannya tersebut tidak dikehendaki atau tidak sesuai dengan harapan pemilih," ungkapnya.
Survei Kompas pada Oktober ini juga merekam loyalitas pendukung sembilan partai parlemen yang berpotensi menurun rata-rata sekitar 21 persen jika sosok calon presiden yang mereka usung tidak disukai pemilihnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, apabila harapan pemilih terhadap capres yang diinginkan tidak sesuai dengan pilihan capres partai, maka terjadi potensi peralihan sebesar 38 persen.