Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kemunculan mutasi virus corona terbaru yakni B11529 atau varian Omicron membuat dunia kembali khawatir dengan ancaman gelombang kasus selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Varian tersebut pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan dilaporkan ke WHO pada 24 November 2021. Dua hari kemudian, WHO menetapkannya menjadi variant of concern yang membuatnya sejajar dengan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
Sejauh ini belum ada data kuat yang dapat menggambarkan karakteristik dari varian Omicron. Akan tetapi, data sementara menunjukkan bahwa varian ini lebih cepat menular dari varian Delta yang bahkan punya kemampuan 8 kali menular dari virus aslinya.
Kini Omicron telah tersebar di berbagai belahan dunia dengan total lebih dari 20 negara, termasuk negara-negara di Eropa seperti Inggris, Belanda, Jerman, dan Italia.
Tak hanya itu, varian ini dianggap mampu menghindari kekebalan tubuh dan menyebabkan reinfeksi bagi penyintas COVID-19.
ADVERTISEMENT
Namun, sejauh apa varian ini berpotensi menyebabkan lonjakan kasus? Apakah varian ini benar dapat menggantikan dominasi varian Delta?
Untuk menjawab seluruh pertanyaan tersebut, kumparan akan membahasnya bersama ahli epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo.
Saksikan Live Corona Update bertajuk 'Geger Varian Corona Super Omicron' yang akan tayang pada Jumat (3/12) pukul 15.00 WIB.
Untuk memudahkan menyaksikan live streaming, kamu bisa menyimpan artikel ini dengan bookmark story ini di smartphone atau laptop. Tandai juga agenda ini pada kalender melalui Google Calendar atau iCal.