Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lokakarya Membaca & Cerita Bersama Ibu Negara: Dukung Merdeka Belajar di Mataram
31 Mei 2024 18:32 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek ) bersinergi dengan Bidang 1 Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) mengadakan kegiatan “Membaca dan Bercerita bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta OASE KIM” di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi NTB. Kegiatan tersebut merupakan agenda dari rangkaian kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB ).
ADVERTISEMENT
Gendang Beleq dari SDN 4 Sigar Penjalin mengiringi dua siswa TK yang menyambut hangat kunjungan kerja Iriana Joko Widodo beserta rombongan. Selanjutnya, rombongan melakukan kegiatan Bidang 2 OASE KIM, yaitu mencuci tangan menggunakan sabun bersama 20 siswa TK Putra 1 Mataram dan meninjau displai donasi tanaman dari Bidang 5 OASE KIM.
Kegiatan “Membaca dan Bercerita bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta OASE KIM” dihadiri oleh 100 siswa peserta lokakarya beserta guru pendamping dan peserta dari bidang 2. Total peserta yang hadir berjumlah 159 orang. Sinergi dalam giat kali ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Hari Buku Nasional yang jatuh pada Mei 2024. Selain itu, juga sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan dan mengembangkan literasi anak di Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Ibu Negara dan OASE KIM dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
ADVERTISEMENT
"Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Ibu Negara dan OASE KIM, sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan literasi anak-anak. Dengan makin banyaknya kegiatan seperti ini, kita berharap bahwa anak-anak Indonesia akan makin mencintai membaca dan menjadikan membaca sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka," ujarnya di Mataram, Kamis (30/5).
Perwakilan Bidang 1 OASE KIM, Nanny Hadi Tjahjanto, yang membidangi Pengasuhan dan Pendidikan Karakter menyatakan, kolaborasi antara OASE KIM dan Kemendikbudristek diharapkan dapat terus mendorong terciptanya generasi muda Indonesia yang cerdas, kritis, dan berdaya saing tinggi.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan kami terhadap Program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh pemerintah. Dengan membaca, anak-anak dapat membuka jendela dunia, meningkatkan kreativitas, dan membangun karakter yang lebih baik," tuturnya.
Acara ini dimeriahkan oleh penampilan dari Azizah dan Miracle Dancers Junior yang menampilkan tarian adaptasi dari buku Kisah Kaki Menari untuk menghibur para undangan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat juga penampilan mendongeng dalam bahasa Sasak oleh Aufa Ramadani dari SDN 3 Pancor Lombok Timur yang merupakan pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional 2024. Aufa membawakan cerita dengan penuh ekspresi dan keindahan bahasa daerah sehingga mampu memikat perhatian dan menginspirasi para peserta untuk mencintai bahasa dan budaya lokal. Acara berlanjut dengan pembagian 15 hadiah dari interaksi Iriana Joko Widodo dan OASE KIM kepada peserta.
Lokakarya Membaca Nyaring Bagi Siswa Tingkat SD: Ayo, Membaca Nyaring dan Berbagi Cerita!
Sebelumnya, pada 27 Mei 2024, Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan Lokakarya Membaca Nyaring Bagi Siswa Tingkat SD: Ayo, Membaca Nyaring dan Berbagi Cerita! bertempat di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta dari 10 SD di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Lokakarya bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi di kalangan anak-anak sehingga mereka terdorong untuk terus membaca dan belajar.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Puji Retno Hardiningtyas menyampaikan, dukungan dari sekolah dan orang tua juga sangat diharapkan agar gerakan literasi ini dapat berjalan secara berkelanjutan.
Adapun tema lokakarya adalah “Pentingnya Membaca Buku”. Tema tersebut diangkat untuk menekankan kepada masyarakat betapa pentingnya kebiasaan membaca sejak dini dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan memperluas wawasan anak-anak. Selama lokakarya, para siswa diajak untuk membaca buku bacaan berkualitas dengan nyaring dan berbagi cerita tentang buku favorit mereka.
Tercatat, membaca nyaring memiliki banyak manfaat bagi anak-anak, yaitu meningkatkan keterampilan berbahasa, membantu mengembangkan kosakata, memahami struktur kalimat, dan meningkatkan kemampuan berbicara. Selain itu, membaca nyaring juga membangun keterampilan mendengar, meningkatkan konsentrasi dan disiplin, mengembangkan imajinasi, serta memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua atau guru.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi bercerita pada lokakarya ini, siswa-siswa juga didorong untuk mengekspresikan diri melalui cerita yang mereka baca serta berdiskusi dengan teman-teman dan fasilitator. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan berkomunikasi dan berpikir analitis mereka.
Puji Retno Hardiningtyas, menyampaikan mengenai pentingnya kegiatan lokakarya membaca nyaring bagi siswa SD dalam meningkatkan literasi baca tulis. Menurutnya, lokakarya membaca nyaring adalah metode yang efektif untuk membangkitkan minat baca anak-anak.
Ketika anak-anak mendengarkan cerita yang dibacakan dengan nyaring, mereka tidak hanya belajar memahami kata-kata dan kalimat, tetapi juga merasakan keindahan bahasa dan cerita yang disampaikan. Membaca nyaring juga membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mendengar yang menjadi salah satu unsur penting dalam proses belajar mengajar.
Ia menambahkan, kegiatan ini memberikan ruang bagi anak-anak untuk berinteraksi secara aktif dengan teks yang akan memperkuat keterampilan literasi mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, membaca nyaring juga dapat membantu anak-anak yang kesulitan saat membaca sendiri karena mereka dapat mengikuti cerita dengan bantuan suara orang dewasa yang membaca untuk mereka.
“Ini juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis karena mereka diajak untuk bertanya dan berdiskusi tentang cerita yang mereka dengar," imbuhnya.
(LAN)