Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir Nofransyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo masih terus diselidiki. Saat penembakan terjadi Irjen Ferdy Sambo disebut tidak berada di rumah.
ADVERTISEMENT
Mabes Polri sebelumnya mengatakan Sambo saat itu masih melakukan tes PCR. Namun mereka tidak menyebutkan di mana lokasi Sambo melakukan tes COVID-19 itu.
Saat disinggung soal tempat tersebut, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan hal itu masih dalam penyelidikan oleh tim yang bertugas.
“Itu [lokasi tes PCR] masih bagian dari itu [penyelidikan], jadi yang terkait dengan hal itu nanti kita tunggu. Kumpulkan aja pertanyaan nanti saya serahkan ke tim,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/7).
Tim yang dimaksud Ramadhan ialah tim investigasi gabungan dari Polri dan Kompolnas serta Komnas HAM. Tim ini dibentuk oleh Kapolri untuk membuat terang kasus tersebut.
“Sekali lagi, mohon maaf, ya, teman-teman dengan adanya tim ini sebelum ada informasi dari tim saya tentu tidak elok untuk menyampaikan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Ramadhan berharap agar kasus tersebut dapat diungkap secepatnya oleh tim yang bertugas di lapangan.
“Jadi tolong teman-teman nanti bisa di-list pertanyaan-pertanyaan terkait peristiwa itu, kami tentu akan menyampaikan kepada tim. Tim ini masih bekerja dan hasilnya belum tahu,” pungkasnya.
Peristiwa baku tembak itu terjadi pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB. Insiden ini versi Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi, berawal dari teriakan minta tolong istri Irjen Ferdy Sambo, Putri. Ia berteriak sebab Brigadir Yosua masuk ke kamarnya dan melecehkannya.
Brigadir Yosua merupakan anggota Bareskrim Polri yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Teriakan Putri rupanya didengar oleh Bharada E, anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam. Ia kemudian mendatangi sumber suara.
ADVERTISEMENT
Aksi Brigadir Yosua dipergoki oleh Bharada E. Ia pun panik dan melepaskan tembakan ke Bharada E. Namun tembakan itu meleset dan langsung dibalas oleh Bharada E.
Saling tembak antara Brigadir Yosua dengan Bharada E pun terjadi. Total ada 12 kali tembakan dalam peristiwa itu.
Akibatnya Brigadir Yosua tewas dalam kejadian itu. Jasadnya telah diserahkan ke pihak keluarganya di Jambi.