Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Lokasi Semburan Gas di Bekas Sumur Era Belanda di Blora Dipasangi Garis Polisi
4 Oktober 2020 2:00 WIB
ADVERTISEMENT
Garis polisi dipasang di lokasi semburan gas bercampur air di sumur tua bekas pengeboran minyak era Belanda di Desa Plosorejo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora . Pemasangan garis polisi tersebut dilakukan pada Sabtu (3/10).
ADVERTISEMENT
Kapolsek Kunduran, Iptu Lilik Eko Sukaryono mengatakan, pemasangan garis polisi tujuannya untuk membatasi ruang gerak masyarakat sekitar lokasi agar bisa lebih berhati-hati.
"Di sini (lokasi semburan sumur tua) sangat membahayakan untuk masyarakat, apalagi di sekitar sini banyak lahan pertanian," kata Lilik di lokasi.
Pemasangan garis polisi ini untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang tercebur di sumur tersebut. Sebab, ada antusiasme masyarakat yang ingin melihatnya.
Meski, kata Lilik, sejak dirinya beralih tugas di Kunduran, belum pernah ada informasi masyarakat yang sampai tercebur di blumbang lokasi sumur tua tersebut.
Ada dua semburan di sekitar lokasi tersebut. Namun garis polisi hanya dipasang di lokasi bekas sumur tua itu saja. Sebab, lokasi lainnya, sudah masuk wilayah hukum lain di Kabupaten Grobogan.
Lilik mengatakan pihaknya tak melarang masyarakat bila ingin melihat sumur tersebut. Namun, ia mengimbau untuk menjaga jarak dari titik semburan gas.
ADVERTISEMENT
"Monggo masyarakat Kunduran jika ingin melihat-lihat kesini tapi jaga keamanan dan keselamatan," katanya.
Pantauan di lokasi, semburan gas bercampur air dari sumur tua di Desa Plosorejo ini diperkirakan lebarnya 20 meteran. Sedangkan semburan gas bercampur air dari sumur tua bekas pengeboran yang lokasinya di Desa Banjarejo perkiraan lebarnya belasan meter.
Piyono (50) seorang warga Desa Plosorejo mengatakan, kedalaman dua sumur di Plosorejo tersebut memiliki kedalaman sekitar 500 meter. Informasi tersebut ia ketahui berdasarkan pengamatan tim dari Jakarta pada tahun 2007 yang pernah mengecek kedalaman sumur tersebut.
"Dekat-dekat sini itu sepengetahuan saya jumlahnya ada 7 titik sumur peninggalan Belanda. Yang satu ya itu tadi, masuk Kabupaten Grobogan," ucapnya.