Lokasi Siswi MI Banyuwangi Diperkosa-Dibunuh Cuma Berjarak 100 Meter dari Rumah

14 November 2024 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TKP pemerkosaan-pembunuhan siswi MI Banyuwangi. Dok: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
TKP pemerkosaan-pembunuhan siswi MI Banyuwangi. Dok: kumparan
ADVERTISEMENT
Siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI—setara SD) di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, berusia 7 tahun, ditemukan tewas pada pukul 10.30 WIB, Rabu (13/11).
ADVERTISEMENT
Korban diduga dicegat sepulang sekolah, diperkosa lalu dibunuh.
kumparan mendatangi lokasi pemerkosaan-pembunuhan (Tempat Kejadian Perkara—TKP) itu pada Kamis siang (14/11). Jarak TKP dengan rumah hanya 100 meter.
TKP adalah kebon luas, berkontur naik turun, dan ditumbuhi ilalang tinggi.
Korban biasa menempuh rute kebon ini menggunakan sepeda ontel lantaran dapat mempersingkat jarak rumah dengan sekolahnya menjadi 1 kilometer. Bila lewat jalan raya, jaraknya menjadi 2 kilometer.
Ini adalah jalan setapak, tanah. Bila malam, tidak ada lampu penerangan.
Jalan setapak yang setiap hari dilalui korban. Dok: kumparan
Kakek korban, Sutrisno, menjelaskan bahwa korban setiap pagi berangkat bersama kakaknya, laki-laki, yang duduk di kelas 4 MI.
"Karena sudah kelas 4, maka kakaknya pulang jam 12, dan korban pulang jam 10 karena masih kelas 1, jadi memang pulang sendiri," ujar Sutrisno.
TKP pemerkosaan-pembunuhan siswi MI Banyuwangi. Dok: kumparan
Seperti yang disampaikan Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega, orang tua korban sempat gelisah karena anaknya itu jam 10.30 WIB belum pulang ke rumah, padahal jam sekolah selesai pukul 10.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Saat itu orang tua menelepon pihak sekolah. Dilakukanlah upaya pencarian bersama hingga akhirnya korban ditemukan meninggal dunia di semak-semak," kata Vega.
Titik tempat jenazah korban ditemukan memang tidak bisa dilihat dari jauh, tertutup ilalang tinggi, ada bambu juga.
Ibu korban sempat bolak-balik ke area tersebut sampai 3 kali sebelum menemukan sang anak yang telah tiada.
Jenazah korban dipeluk keluarga. Dok: Ist.

Kondisi Korban

Vega menjelaskan, saat ditemukan, bocah cilik yang biasa pulang ke rumah menggunakan sepeda ontelnya itu ditemukan masih mengenakan seragam tapi celana korban dalam kondisi melorot.
Di sekitar tempat ditemukannya korban, kancing baju korban juga tercecer yang kemudian memperkuat indikasi adanya upaya pemerkosaan yang dilakukan oleh pelaku yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
ADVERTISEMENT
"Seragam masih menempel namun celana korban sudah dalam kondisi melorot. Diduga ada upaya memaksa membuka baju berdasarkan bukti kancing korban yang ditemukan berceceran," ujar Vega.
Hal yang sama juga terjadi pada sepatu dan sepeda korban yang ditemukan di parit tak jauh dari TKP.
Berdasarkan pemeriksaan luar oleh tim medis, pada jasad korban juga ditemukan luka memar di bagian kepala serta hidung yang mengucurkan darah.
"Ada luka memar pada kepala bagian belakang kepala dan keluar darah pada hidung korban," kata Vega.