Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lokasinya Dicatut PT Alfatih, Penginapan di Lembang Bakal Lapor ke Polisi
4 Juli 2022 23:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Penginapan Cahya Panorama yang terletak di Jalan Panorama 1, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, akan melapor ke polisi usai lokasinya dicatut PT Alfatih Indonesia Travel . Ketika ditelusuri melalui aplikasi Google Maps, PT Alfatih mengarah ke bangunan yang terletak di Cahya Panorama.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah lapor ke owner. Kalau sudah ketemu perusahaannya kita lihat perkembangan, kemungkinan akan dilaporkan juga ke pihak Kepolisian," kata Pengelola Cahya Panorama, Fauzi, kepada wartawan, Senin (4/7).
Sejak ramai pemberitaan soal PT Alfatih, menurut Fauzi, dirinya sudah sering didatangi oleh berbagai pihak yang memintai keterangan. Dia pun mengaku sudah memberi penjelasan bahwa tempat itu bukanlah PT Alfatih.
"Semua konfirmasi soal tempat ini, tapi kita jelaskan tempat ini bukan yang dimaksud soal travel Alfatih," ucap dia.
Fauzi pun menyebut bangunan itu tak pernah dijadikan sebagai tempat travel pemberangkatan haji. Pihak penginapan mengaku merasa dirugikan apabila memang tempatnya dicatut perusahaan yang sedang bermasalah.
"Saya dari 2017 di sini belum pernah jadi travel atau yang lain," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, 46 jemaah haji furoda tersebut dideportasi ketika sudah sampai Jeddah, Arab Saudi. Ternyata, travel PT Alfatih yang digunakan oleh jemaah haji bukan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIH) resmi.
"Ada 46 orang yang sudah sampai sini, sudah menggunakan baju ihram, dan datang tidak melalui PIHK. Jadi bukan travel yang biasa berangkatkan jemaah haji khusus tapi travel biasa," ucap Dirjen Haji dan Umrah, Prof Hilman Latief kepada media di Makkah, Sabtu (2/7) malam.
Hilman menyebut, travel bodong itu ternyata mencari kuota haji ke negara Malaysia dan Singapura namun berangkat dari Indonesia. Sehingga, saat tiba di Bandara Jeddah pada Kamis (30/6), mereka dideportasi karena tak kantongi visa haji.