Lompat dari Kapal Terbakar, Inggrid Bertahan di Laut Berkat Tas

Kantong mayat korban diangkut satu per satu. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)

Inggrid Pical (26) berhasil selamat dari kapal Zahro Express yang terbakar dan menewaskan 23 orang. Inggrid sempat mengapung di lautan berpegangan pada tas yang mengambang, sebelum akhirnya diselamatkan.

"Setelah lompat, saya tertolong sama tas," ucap Inggrid di Pelabuhan Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (1/1). Inggrid saat itu hendak ke Pulau Tidung untuk berlibur.

Tak hanya Inggrid, adik dan dua teman adiknya juga sempat mengapung di lautan menggunakan tas yang mereka bawa. Tas itu bisa mengambang karena berisi dry bag, tenda, juga masing-masing dibantu pelampung kotak dari kapal yang terbakar.

Di laut, adik Inggrid yang berusia 21 tahun berhasil menyelamatkan diri menuju kapal nelayan yang memang berada dekat lokasi. Begitu juga dua temannya. Namun Inggrid harus bertahan di atas air.

"Semua orang yang tercebur menuju kapal (nelayan) itu, tapi yang bisa naik cuma adik saya dan dua temannya," cerita Inggrid.

Meski bisa mengapung, posisi Inggrid saat terapung berada dekat dengan baling-baling kapal nelayan. Saat baling-baling mulai menyala, tubuh Inggrid agak terhempas.

Sang adik yang sudah di atas kapal seketika mendorong tubuh kakaknya itu agar tak terkena baling-baling. Seketika dia memilih lompat lagi ke laut menemani kakaknya itu.

"Saya menunggu sekitar 20 menit, sampai akhirnya ada kapal lain," ujar Inggrid.

Kru kapal itulah yang akhirnya mengangkat tubuh Inggrid dan adiknya, hingga akhirnya dievakuasi ke daratan bersama penumpang lain yang selamat.

Dalam insiden ini ada 23 penumpang yang tewas. Menurut Basarnas, 224 orang selamat termasuk 32 orang yang luka dibawa ke beberapa rumah sakit terdekat.