Longsor di Babakan Siliwangi, Bandung saat Long Weekend

15 September 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagian rumah Agus Arief yang terdampak longsor di Jalan Siliwangi, Kota Bandung, pada Sabtu (14/9). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Peristiwa tanah longsor terjadi di Jalan Siliwangi, Bandung, pada Sabtu (14/9). Longsor tersebut disebabkan tanggul penahan bibir Sungai Cikapundung, di Jalan Babakan Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, diduga bocor.
ADVERTISEMENT
Diduga, kebocoran pipa PDAM mengakibatkan longsor ini. Akibatnya, sebuah rumah warga terdampak longsor dan jalanan di Bandung saat Long Weekend jadi macet.
Berikut kumparan rangkum beberapa beritanya:
Dugaan Longsor: Pipa PDAM Bocor
Kasi Tanggap Darurat dan Logistik Dinas Kebakaran dan Penanganan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Roby Darwan, mengatakan longsor terjadi sekitar pukul 11.45 WIB.
Diduga, penyebab tanah longsor itu karena adanya pipa air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandung bocor. Roby mengatakan, tanah yang terus-menerus terkena air membuat longsor di area dekatnya.
"Kita melakukan asesmen tadi, menanyakan kepada warga sekitar bahwa longsor ini terjadi karena ada kebocoran dari pipa PDAM," kata Roby.
Sebagian Jalan Ditutup
Longsor mengakibatkan perubahan muka tanah di Jalan Siliwangi. Dampaknya, sejumlah tiang listrik dan kabel-kabel optik condong ke arah jalan raya. Imbasnya, sebagian ruas jalan menuju Ciumbuleuit dibatasi oleh tali dan water barrier dan pejalan kaki tak bisa melewati trotoar di sisi itu.
ADVERTISEMENT
Hal itu dilakukan Diskar PB Kota Bandung agar pengendara dan pejalan kaki yang lewat tak terkena dampak dari insiden tersebut. Sementara perkara aliran listrik, kata Roby, sudah dipadamkan oleh pihak PLN guna melancarkan proses evakuasi.
"Mungkin kita sekarang hanya dulu sebagai pakai cone sama dikasih garis. Kalau dilihat sih kemiringan (tiang) lebih berat ke bawah, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," ujarnya.
Kemacetan di Jalan Babakan Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, imbas longsor yang menyebabkan sejumlah tiang listrik condong ke arah jalan raya, pada Sabtu (14/9). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Sementara untuk tiang-tiang penghubung kabel listrik dan optik, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemiliknya. Namun, proses evakuasi tiang akan secepat mungkin dilakukan.
"Untuk evakuasi tiang listrik itu kewenangannya ada di PLN, nanti mungkin dari pihak PLN dievakuasi seperti apa," katanya.
Sistem Buka Tutup Untuk Urai Kemacetan
Pantauan kumparan di lokasi, kemacetan terjadi hingga Sabtu malam, pukul 20.15 WIB.
ADVERTISEMENT
Kemacetan parah terjadi dari arah Jalan Taman Sari menuju arah Ciumbuleuit. Kendaraan yang terjebak di sana tak hanya berpelat nomor lokal Bandung, D. Melainkan juga dari luar kota, seperti Jakarta dengan kendaraan nomor polisi B.
Untuk mengurai kemacetan, dilakukan sistem buka tutup di dekat titik evakuasi tiang listrik. Itu dilakukan oleh kelompok relawan di antaranya dari komunitas Tim Cepat Tanggap (TCT) Indonesia dan RSSM.
“Untuk semntara sistem buka tutup bakal dilakukan sampai proses evakuasi tiang selesai,” kata Resa dari RSSM.
Kemacetan di Jalan Babakan Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, imbas longsor yang menyebabkan sejumlah tiang listrik condong ke arah jalan raya, pada Sabtu (14/9). Foto: Robby Bouceu/kumparan
“Dari jam 11.00 siang, ini kami lakukan di sini,” timpal Azril dari TCT.
Sementara itu, pihak PLN terpantau masih melakukan evakuasi tiang yang condong ke arah jalan raya. Satu unit truk diturunkan untuk mengangkut tiang. Evakuasi dilakukan sambil memastikan pondasi di jembatan aman.
ADVERTISEMENT
“Sambil memastikan pondasi jembatan aman, takutnya ada beban berlebihan kan,” kata salah satu petugas di lokasi.
Warga Sempat Lihat Air Sebelum Longsor Hantam Rumahnya
Rumah Agus Arief (58 tahun), menjadi satu-satunya bangunan yang terdampak longsor. Rumahnya memang berada paling dekat dari titik longsor. Lokasi longsor sendiri berada di salah satu sisi jembatan Jalan Siliwangi, tepatnya seberang kawasan BBWS Cikapundung.
Saat ditemui di lokasi, Arief menuturkan sempat ada longsoran kecil di dinding batako dekat pondasi jembatan. Itu terjadi sejak sekitar pukul 10.00 WIB. Menurutnya, runtuhan kecil itu terjadi tiga kali disertai dengan adanya air jernih yang keluar dari celah-celahnya.
Agus Arief pemilik rumah terdampak longsor di kawasan Babakan Siliwangi, Bandung, Sabtu (14/9). Foto: Robby Bouceu/kumparan
“Jadi, ada longsoran sedikit-sedikit dari tembok. (Dinding) Batako itu namanya. jatuh sekali. Terus tiba-tiba bruk lagi. Selang 10 menit ketiga kalinya, bruk lagi,” kata dia saat ditemui di rumahnya.
ADVERTISEMENT
“Tapi seiring dengan temboknya, keluar dari celah-celah itu ada air. Air jernih tapinya. Keluar kayak mata air aja,” ucapnya.
Agus yang khawatir lantas melaporkan itu pada petugas PDAM. Kebetulan, katanya, ada kantor PDAM di sekitar rumahnya.
Agus menduga, air itu mengikis kepadatan tanah dan menyebabkan longsor.
“Itu si pipa terkikis sama air mungkin, ya. Si tanah aslinya itu jadi lumer. Apa bahasanya? Jadi lunak,” tutur dia.
Khawatir Longsor Susulan, Warga Mengungsi
Arief tak tenang tinggal di rumahnya. Meski, hanya dapurnya yang terdampak rumahnya.
Ia memilih mengungsi, khawatir longsor susulan.
“Dikhawatirkan ini masih bergerak. Kalau ini masih bergerak, pasti ke sini,” kata Agus sambil mengarahkan pandangan ke bagian tengah rumahnya.
ADVERTISEMENT
Dia berencana akan menginap di tempat adiknya sementara waktu. Rumah adik Agus sendiri diketahui tak begitu jauh dari kediamannya.
“Nanti saya nginep di tempat adik saya,” ungkapnya.
Bagian rumah Agus Arief yang terdampak longsor di Jalan Siliwangi, Kota Bandung, pada Sabtu (14/9). Foto: Robby Bouceu/kumparan
PDAM Bantah Longsor di Siliwangi Akibat Kebocoran Pipa
Direktur Utama Perumda Tirtawening, Sonny Salimi, mengklaim penyebab tanah longsor di Jalan Siliwangi, Bandung, bukan karena pipa PDAM yang bocor atau pecah. Dia mengatakan ada sambungan pipa yang lepas terbawa longsor.
“Dari hasil pemeriksaan awal, terlihat pipa PDAM diameter 150 mm terlepas dari sambungannya (bukan pecah), yang terindikasi terbawa oleh gerusan tanah dan kirmir yang longsor,” katanya saat dihubungi, Sabtu (14/9).
Dia menjelaskan, bahwa pipa itu semula tidak putus. Sonny menduga pipa PDAM yang putus disebabkan terungkit oleh tiang-tiang listrik dan fiber optik yang ada di sana.
ADVERTISEMENT
“Jadi yang jelas bahwa pipa itu asalnya tidak putus. Yang sekarang putus, kan?. Putus, nah putus itu ya sepertinya terungkit oleh apa ya, oleh tiang-tiang yang ada di situ,” katanya.
Sonny juga menyebut, bahwa pihaknya telah menutup air yang keluar dari pipa putus itu agar tidak terus mengikis tanah. Meski begitu, dia mengaku pihak Perumda Tirtawening belum dapat diperbaiki secara keseluruhan, sebab, terhalang oleh tiang-tiang listrik yang roboh.
“Karena ini berbahaya ya, jadi kami menunggu itu sudah clear and clear, baru kita akan lakukan penyambungan pipa,” ujar dia.