Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lowongan Kerja untuk Ban Ki-moon: Calon Presiden Korea Selatan
2 Januari 2017 14:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Di hari pertama tahun 2017, Ban Ki-moon akan menyandang status sebagai seorang pengangguran. Mandatnya sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) resmi berakhir 31 Desember 2016.
ADVERTISEMENT
Sebagai figur politik paling menonjol dari Korea Selatan, Ban Ki-moon ikut dikaitkan dalam percaturan politik domestik Korsel yang sedang menghangat.
Sebuah jajak pendapat menunjukkan Ban Ki-moon menempati posisi teratas sebagai kandidat calon presiden. Lembaga survei Korsel, Realmeter, menunjukkan Ban memimpin dengan perolehan angka 23,3 %, di depan kandidat dari Liberal Democratic Party Moon Jae-in.
Kekosongan kursi presiden pasca dibekukannya kepemimpinan Park Geun-hyi membuat suhu politik domestik Korea Selatan memanas. Kepemimpinan Korsel akan ditentukan oleh pemilu yang akan dilaksanakan April tahun ini.
Menjelang pemilu, Partai Saenuri sebagai partai penguasa mengalami perpecahan setelah salah satu faksi menegaskan akan mendirikan partai baru.
Tokoh pendiri partai baru tersebut hendak menawarkan posisi Calon Presiden kepada pensiunan Sekjen PBB, Ban Ki-moon.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon akan bergabung dengan New Conservative Party dalam rangka agenda reformasi, dan jika dia berkenan bergabung, akan menjadi tempat yang tepat untuk dia bertarung dalam pemilu yang adil,” tutur Yoo Seong-min, anggota partai baru tersebut saat diwawancarai stasiun TV SBS seperti dilansir Reuters (27/12).
Meski belum menyandang nama resmi, Partai New Conservative dianggap sebagai pihak yang mampu memberikan perlawanan dalam pemilu presiden mendatang.
Ban Ki-moon sendiri belum pernah secara jelas mengutarakan pendapat terkait keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden Korsel. Sebelumnya Ban menyatakan ingin mengabdi kepada negaranya setelah 10 tahun menjabat Sekjen PBB.
Jika kelak menjadi calon presiden, posisi tersebut bukan pengabdian pertama kepada tanah airnya. Ban merupakan diplomat dengan karier cemerlang di Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Republik Korea Selatan. Puncaknya dia menjadi Menteri Luar Negeri pada tahun 2004 di masa kepemimpinan Presiden Roh Moo-hyun. Tahun 2006, dia kemudian bertugas sebagai sekjen di markas PBB di New York.
ADVERTISEMENT