Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Ketum Airlangga Hartarto saat ini masih menyusun struktur kepengurusan di DPP Golkar 2019-2024. Menurut tim formatur penyusunan DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung, para pendukung Bambang Soesatyo tetap akan diakomodir selama memenuhi syarat dalam AD/ART.
ADVERTISEMENT
"Tentu dalam menyusun kepengurusan itu ada aturan dan mekanismenya. Ada kualifikasi-kualifikasinya, jadi di dalam AD/ART kita," tutur Doli kepada kumparan, Selasa (10/12).
"Itu kan misalnya harus ada selama lima tahun menjadi anggota, pengurus, kemudian ada standar PDLT (Prestasi Dedikasi Loyalitas dan Tidak tercela). Siapa pun nanti yang akan masuk, tentu harus memenuhi syarat-syarat itu," imbuhnya.
Doli menyebut, dalam kepengurusan DPP Golkar 2019-2024, akan ada jabatan wakil ketua umum. Hal itu merupakan hasil putusan di Munas X Golkar pada 3-5 Desember lalu.
"Kan dalam struktur yang baru kan ada wakil ketua umum. Orang-orangnya belum. Masih menyusun strukturnya dulu. Minimal dua orang," ungkap Doli.
Usai munas tersebut, menurut Doli, sudah tidak ada lagi kubu Bamsoet maupun kubu Airlangga. Satu-satunya yang tersisa hanya keluarga besar Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
"Yang ada adalah keluarga besar Partai Golkar yang ketumnya sekarang adalah Pak Airlangga Hartarto," tandasnya.
Terpisah, Ketua DPP Golkar Demisioner Andi Sinulingga menyebut, ada kesepakatan antara Airlangga dan Bamsoet agar para pendukungnya diakomodir di dalam DPP Golkar.
"Ada ya, ada perbincangan itu, 44-55. 44 kubu Bamsoet, 55 kubu Pak Airlangga, ada perbincangan itu," kata Andi kepada kumparan, Selasa (10/12).